Maulana Syekh Dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani memberikan cinderamata berupa kitab Awrad Thoriqah Yusriah Shiddiqiah Syadziliah dan beberapa kitab terbitan Zawiyah Arraudhah kepada usai memberikan tausiyah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2018). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Manusia adalah mahluk pembelajaran, namun dengan ketinggian ilmu yang ia peroleh, tidak serta merta semakin memberikan kemanfaatan. Syekh Yuri Rusydi menyatakan bahwa pembelajaran atau pencarian ilmu harus disertai dengan tasawwuf yang bertujuan membersihkan jiwa (tazkiyah).

Jika dalam mendapatkan ilmu tidak disertai dengan tazkiyah, maka ilmu tersebut akan membawa kesombongan, sekalipun yang dipelajari berupa ilmu agama.

“Sekalipun ilmu agama kalau tidak disertai tasawwuf, akan ada hijab (pembatas) dari kebermanfaatan,” kata Syekh Yusri Rusydi di Zawiyah Arraudhah Jakarta, ditulis Jumat (12/1).

Selanjutnya Syekh mengingatkan kisah pengusiran iblis dari dalam Sorga oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT), bahwa pada dasarnya sosok Iblis adalah mahluk Allah yang alim (ber ilmu), namun Iblis diliputi rasa angkuh sehingga ilmunya tidak membawa kebermanfaatan.

Karenanya jelas Syekh, jika penguasaan ilmu disertai tasawwuf, akan tercermin akhlak terpuji, baik sangka, pemaaf dan saling tolong menolong. Namun sebaliknya jika ilmu diliputi kekotoran jiwa, maka akan bersemi penyakit hati yang mencerminkan kepribadian dan perbuatan tercela.

Pewarta : Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs