Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie (kanan) saat memberikan keterangan persnya terkait reflesi ICMI yang terjadi di Indonesia pada tahun 2016 di kantor ICMI, Jakarta, Selasa (3/1/2017). Dalam jumpa persnya ICMI menyikapi beberapa hal yang terjadi di Indonesia selama tahun 2016 dan dalam rangka menyongsong program ICMI di tahun 2017. AKTUAL/Munzir

Palangka Raya, Aktual.com – Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia Prof Dr Jimly Asshiddiqie, SH mengajak elit dan segenap komponen bangsa untuk mengembalikan suasana berbangsa dan bernegara di Indonesia yang merupakan negara yang didirikan atas hasil kesepakatan.

“Indonesia itu negara konstitusi, itu artinya berdirinya negeri ini didirikan, dibangun dan dijalankan atas dasar kesepakatan. Konstitusi itu merupakan kontrak sosial, bukan hanya sekedar kompetisi dan saling menguasai saja,” ucapnya pada pertemuan dengan pimpinan Ormas, perguruan tinggi dan para tokoh difasilitasi Wali Kota Palangka Raya Dr HM Riban Satia di Palangka Raya, Kamis (3/8).

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu berpendapat perlunya penyadaran kolektif bagi segenap elit dan komponen bangsa bahwa pengelolaan negara itu menghindari konflik kepentingan diantara fungsi-fungsi legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Perjalanan negara Indonesia saat ini dan menghadapi keadaan kedepan perlu memperjelas diantara fungsi-fungsi itu yang tidak hanya pada satu genggaman orang atau kelompok saja.

“Tren di Indonesia bergelut dalam bidang ekonomi dan setelah mapan terus bernafsu bikin parpol, lalu terus bernafsu untuk mengembangan pengaruh bikin media massa untuk mengambil kekuasaan dan bernafsu besar ingin jadi presiden lagi,” ucap Jimly pada pertemuan yang juga mengundang kalangan pers di Palangka Raya.

Ketum ICMI Pusat itu juga mengingatkan para pimpinan Ormas di Indonesia untuk kembali fokus pada program-program kemasyarakatan, dan jangan lagi bernafsu menggarap politik.

“Politik itu biar parpol yang urus, karena itu persoalan lain pagi dan lain lagi sore,” ucapnya dengan nada berseloroh.

Prof Jimly berpendapat perlunya perguruan tinggi ambil bagian dalam mengembalikan suasana berbangsa yang terkesan terbelah ini dengan membentuk “Kelompok Diskusi Konstitusi” agar kalangan mahasiswa yang merupakan calon intelektual Indonesia itu paham dalam mengelola dan membawa perjalanan bangsa sebagai negara konstitusi yaitu mengedepankan kesepakatan.

Ketum ICMI Pusat ke Palangka Raya mengukuhkan pengurus ICMI Kalimantan Tengah dan juga menyempatkan pertemuan dengan kalangan KPU dalam kapasitas sebagai Ketua DKPP.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: