Jakarta, Aktual.com – Meski kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin sudah memasuki tahap gelar perkara. Namun, Polda Metro Jaya belum bisa memastikan siapa yang telah membunuh anak dari pengusaha bernama Dharmawan Salihin ini.

Alhasil, Polda Metro Jaya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang berada di TKP saat Mirna tewas setelah meminum kopi Vietnam.

“Sampai saat ini masih ada saja salah satu saksi yang keterangannya selalu berubah-ubah, tak mau terbuka kepada kami,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti kepada wartawan, Mapolda, Selasa (26/1).

Lanjut Krishna, pengungkapan kasus kematian dengan racun, memang memerlukan penanganan yang berbeda dari kasus-kasus lainnya. Hal itu berdasarkan data yang diperoleh mengenai kasus keracunan, dimana hanya 10 persen pelaku yang mengakui telah meracuni korbannya.

“Dari 300 kasus racun di dunia yang kami peroleh datanya, ada 90 persen pelakunya tidak mengakui perbuatannya. Maka dari itu kita harus lebih pintar dari pelakunya,” inbuhnya.

Meskipun begitu, Khrisa mengeaskan bahwa pihak penyidik akan memperkuat penetapan tersangka, salah satu caranya dengan memantapkan keterangan delapan hingga sembilan keterangan ahli. Hal itu bertujuan agar upaya dakwaan yang diajukan tidak terbantahkan di pengadilan.

“Segala metodologi penyelidikan kami kuatkan untuk menjerat pelaku agar tidak terbantahkan saat di pengadilan,” tandas Khrisna.

Artikel ini ditulis oleh: