Anggota Pansus Angket KPK Masinton Pasaribu mengatakan Pansus akan meminta pandangan BPK, terkait penyelidikan atas indikasi temuan penyelewengan penggunaan anggaran institusi KPK. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Politikus PDIP, Masinton Pasaribu menghimbau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk fokus menelusuri keterlibatan nama-nama yang pernah disebutkan dalam dakwaan kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP.

Menurutnya, pengusutan nama-nama itu jauh lebih penting dari penyelidikan terhadap keterlibatan dua politikus PDIP, Puan Maharani dan Pramono Anung dalam kasus ini.

Ia menduga, penyebutan nama Puan dan Pramono yang menerima uang sejumlah USD 500 ribu hanyalah sebagai upaya Novanto untuk dijadikan sebagai justice collaborator (JC).

“Di BAP itu kan ada banyak namanya, menurut saya sih KPK fokus aja dulu disitu. Pengungkapan nama-namanya fokus saja dulu,” kata Masinton di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/3).

Hal itu menurutnya agar kasus tersebut tidak bias dan melebar ke mana-mana. Ditegaskannya bahwa penyebutan nama-nama dalam persidangan merupakan hal yang sangat biasa.

Contoh paling konkret menurut dia adalah saat sidang salah satu terdakwa kasus yang sama, Miryam S Haryani yang dikatakan telah diintimidasi oleh beberapa politisi Senayan, termasuk dirinya.

“Drama penyebutan nama-nama inikan bukan hanya kali ini aja. Bulan Maret tahun lalu misalkan penyebutan nama-nama kami Anggota Komisi III yang dituduh menekan Miryam. Nyatanya sampai vonis Miryam kemarin ga ada itu,” demikian Anggota Komisi III DPR RI ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan