Sejumlah perempuan yang tergabung dalam Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) melakukan aksi jalan sehat menjelang peringatan hari Kartini, di CFD, kawasan Bunderan HI, Jakarta, Minggu (16/4/2017). Aksi jalan sehat Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KIPP), dengan tema " Kartini Masa Kini, Menginspirasi Perempuan Indonesia "

Jakarta, Aktual.com – Politisi perempuan Hetifah Sjaifudian menilai perlu adanya penguatan kaum wanita agar mendapat kesempatan lebih luas dan berperan di bidang politik.

“Kita membutuhkan lebih banyak perempuan potensial untuk masuk di dalam dunia politik dan kebijakan publik. Yaitu mereka yang memiliki kompetensi kepedulian, dan integritas,” katanya di Gedung DPR RI, Kamis, (20/4).

Anggota Komisi II DPR RI ini meyakini produk-produk kebijakan yang dihasilkan akan jauh lebih baik bagi rakyat, jika perempuan lebih banyak berperan dalam bidang politik.

“Jika jumlah mereka cukup signifikan, kehadirannya akan mewarnai dan mempengaruhi proses ketika kebijakan dibuat dan tentu hasilnya,” kata Hetifah.

Menurutnya, kemunculan perempuan di dunia politik saat ini masih erat terkait dengan fenomena kembalinya aristokrasi lokal atau dinastik politik. Banyak yang meragukan kesiapan perempuan untuk mendedikasikan diri di dunia ini.

Sementara partai politik juga belum mampu juga memberi ruang lebih luas kepada perempuan untuk ikut berperan pada panggung tersebut. Padahal semestinya parpol sebagai sumber rekrutmen kader dan calon pemimpin memberdayakan kaum perempuan.

Saat ini, lanjut Hetifah, pihaknya sedang menyusun perundangan yang penting untuk demokrasi dan keadilan gender di politik, yaitu UU Pemilu. Pengaturan di undang-undang pemilu terkait afirasi keterwakilan perempuan sejauh ini tidak menunjukkan adanya kemajuan yang berarti.

“Tugas kita semua untuk memastikan bahwa pengaturan ini akan memberikan kesempatan lebih besar bagi perempuan bukan hanya untuk mencalonkan diri tapi juga untuk terpilih,” pungkas dia.

(Nailin Insa)

Artikel ini ditulis oleh: