Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Sidang Tahunan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Sidang tersebut beragendakan mendengar pidato Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakata, Aktual.com – Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) merilis hasil survei terkait kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama tiga tahun masa kepemimpinannya.

Pendiri KedaiKOPI Hendri Satrio, mengatakan jika survei ini antara lain mengemukakan bahwa masyarakat telah lelah dengan kondisi ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi.

Hendri pun menyebut beberapa hal yang menjadi indikasi ekonomi yang dikeluhkan oleh masyarakat.

“Masalah ekonomi, kebutuhan pokok, BBM, dan listrik mahal 55,4 persen (dikeluhkan masyarakat), masalah kebutuhan lapangan pekerjaan 14,1 persen,” kata Hendri melalui keterangan tertulisnya, Minggu (8/10/).

Selain itu, Hendri pun menyatakan jika 43,3 % masyarakat merasa tidak puas dengan kepemimpinan Jokowi-JK lantaran harga-harga bahan pokok yang tak terjaga stabilitasnya.

“Kebutuhan pokok yang naik atau mahal dijawab 22,7 persen dan janji yang belum ditepati sebanyak 8,5 persen merupakan alasan ketidakpuasan terhadap pemerintahan,” kata Hendri.

Survei ini sendiri dilakukan di delapan Kota yang tersebar di berbagai pulau, yakni Medan, Padang, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Jakarta kecuali Kepulauan Seribu. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara tatap muka yang melibatkan 800 responden.

Survei dilakukan sejak 8 hingga 27 September 2017. Adapun margin of error(MoE) sekitar 3,5 persen.

Hendri menambahkan, berbagai persoalan yang menjadi sorotan masyarakat. Di antaranya adalah persoalan korupsi sebesar 3,9 %, peredaran narkotika sebanyak 3,3 %, dan seputar maraknya berita bohong atau hoax terkait SARA sebanyak 2,5 %.

“Responden yang menjawab tidak tahu ada 7,6 persen, sisa responden lainnya menyebutkan hal lain selain yang disebutkan di atas,” jelas Hendri.

Namun demikian, berdasar survei ini Hendri menemukan terdapat bahwa sebagian besar masyarakat masih merasa puas dengan pemerintahan Jokowi-JK. Ia menjelaskan, kepuasan ini dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni pembangunan infrastruktur dan bantuan kesehatan.

“Pembangunan infrastruktur (sebesar) 32,7 persen dan bantuan kesehatan serta pendidikan 16,3 persen adalah dua alasan teratas puas terhadap pemerintahan Jokowi-JK,” kata Hendri.

Angka kepuasan nasyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang dirilis oleh KedaiKOPI sendiri jauh lebih rendah dibandingkan dengan temuan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang dirilis sebelumnya.

Pada 5 Oktober 2017 lalu, SMRC menyatakan jika tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi-JK pafa September 2017 masih terbilang tinggi, yakni mencapai 68 %.
Teuku Wildan A.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Teuku Wildan
Editor: Arbie Marwan