Harga cabai yang melambung tinggi menjadi keprihatinan Ketua DPR untuk melihat langsung harga cabai di pasar. Harga cabai merah di Pasar Induk Kramat Jati mencapai Rp100 ribu per kg. Sebelumnya pernah menyentuh Rp120 ribu per kg. Kenaikan ini disebabkan salah satunya faktor cuaca yang membuat banyak cabai rusak. AKTUAL/Tino Oktaviano

Mukomuko, Aktual.com – Harga cabai merah di tingkat pengecer di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu dalam tiga pekan ini mengalami penurunan sebanyak tiga kali, karena melimpahnya pasokan barang dari petani ke pasar.

“Harga cabai merah turun dari sebesar Rp26 ribu menjadi Rp20 ribu per kilogram,” kata Makomah, pegadang sayuran di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya, Mukomuko, Minggu (26/3).

Harga cabai merah di pasar tradisional Kelurahan Koto Jaya dalam 3 pekan ini mengalami penurunan dari sebesar Rp40 ribu menjadi Rp26 ribu/kg. Kini, harganya turun menjadi Rp20 ribu/kg.

Mayoritas cabai merah yang dijual oleh pedagang di pasar tradisional itu berasal dari petani setempat. Menurut dia, hanya sebagian kecil cabai merah dari luar daerah. “Harga cabai merah lokal dari petani setempat lebih mahal daripada cabai dari luar daerah itu.”

Meskipun harga cabai merah di wilayah itu turun, menurut dia, tidak memengaruhi pendapatan pedagang sayuran. Pedagang tetap mengambil keuntungan sebesar Rp5.000,00 hingga Rp10 ribu/kg.

Warga Desa Ujung Padang Yani menyatakan bahwa harga cabai merah di pasar itu tidak pernah stabil. Meskipun kini harga cabai merah turun, minggu depan kemungkinan harganya naik. “Akan tetapi, kami senang harganya turun.” [Ant]

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu