Gorontalo, Aktual.com – Harga garam yang dijual oleh pedagang bumbu masakan di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, masih tinggi.

Yusuf Utina, salah seorang pedagang garam pasar Limboto mengaku, kenaikan harga itu berasal dari distributor tempat biasa ia membeli garam di Kota Gorontalo.

“Saya juga tidak tahu kenapa harga garam bisa naik, yang biasanya kita jual Rp1.000/bungkus isi 175 gram, saat ini menjadi Rp3.500/bungkusnya,” kata Yusuf di Gorontalo, Kamis (10/8).

Menurutnya, alasan kenaikan harga garam dari distributor adalah kurangnya pasokan dari daerah Jawa yang berimbas pada naiknya harga.

“Kami para pedagang pun kaget dengan kenaikan ini, karena pembeli pasti mengeluh kepada kami, apalagi yang sudah menjadi langganan,” keluhnya.

Namun menurut Yusuf, kenaikan harga itu tidak berimbas pada penjualan, karena garam adalah bahan utama untuk memasak.

Sementara itu, Hubaidah salah seorang pembeli mengaku cukup terbebani dengan kenaikan harga garam yang biasanya diharga murah.

“Saya memiliki warung makan, sudah pasti garam adalah bumbu pokok yang dibutuhkan, mau tidak mau harus dibeli untuk bahan masakan,” ujarnya.

Ia berharap agar pemerintah dapat segera menuntaskan kosongnya stok garam agar harga dapat kembali normal.

“Sekarang sudah mendekati lebaran Idul Adha, kebutuhan garam untuk memasak pasti meningkat, jangan sampai harga garam kembali naik dan memberatkan rakyat,” tambahnya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: