Sejumlah pekerja melakukan pengisian ulang elpiji 3 kilogram di SPBE Pertamina Larangan, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/6). Untuk mengantisipasi kelangkaan dan peningkatan permintaan elpiji pada Ramadan dan Lebaran, PT Pertamina Rayon III Tegal menambah pasokan lima persen elpiji tiga kilogram dari 4,1 juta tabung menjadi 4,5 juta tabung per bulan dan menambah 15 persen elpiji 12 kilogram dari 35 ribu tabung menjadi 40 ribu tabung per bulan. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Harga isi ulang elpiji ukuran tiga kilogram di tingkat pengecer di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, mencapai Rp27.000 jauh melambung dari harga eceren tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah kabupaten yakni Rp20.000 per tabung.

“Saya kesulitan mencari isi ulang elpiji tiga kilogram. Mungkin elpiji tiga kilogram akan langka,” ujar warga Kecamatan Penajam, Ari Wardana saat ditemui di Penajam, Sabtu (21/10).

Persediaan elpiji bersubsidi yang dikenal dengan tabung gas melon tersebut diduga kembali langka di sejumlah agen dan pangkalan di wilyah Penajam Paser Utara. Kelangkaan itu sering terjadi sehingga masyarakat berharap instansi terkait meningktakan pengawasan di tingkat agen dan pangkalan.

Kendati elpiji tiga kilogram itu masih bisa didapatkan di tingkat pengecer, seperti warung dan toko lainnya namun harganya melambung hingga Rp27.000 per tabung.

“Saya membeli isi ulang elpiji 3 kilogram Rp27.000 dan ditempat lain ada juga yang menjual seharga Rp25.000 per tabung,” ungkap Ari Wardana.

Salam, warga Kecamatan Penajam lainnya menimpali, harga elpiji tiga kilogram tidak sesusi dengan HET yang sudah ditetapkan pemerintah kabupaten sebab ada yang menjual Rp25.000 dan di beberapa tempat harganya Rp27.000 per tabung.

Harga elpiji bersubsidi tersebut jauh lebih mahal dibanding HET (harga eceran tertinggi) yang telah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan diberlakukan sejak 1 Januari 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka