Karangasem, Aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Kemariiman, Luhut Binsar Panjaitan memastikan perhelatan International Monetary Fund dan World Bank (IMF-WB) tetap digelar di Bali pada Oktober 2018.

Luhut bersama Sri Mulyani mendatangi Pos Pengamatan Gunung Api Agung yang berada di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Menurut Luhut, kehadirannya untuk memastikan perkembangan terkini mengenai akivitas gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.

Menurutnya, jika terjadi erupsi, zona bahaya yang sudah ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) adalah radius 8-10 kilometer.

“Kita sudah simulasikan juga melalui komputer dan belajar dari pegalaman erupsi tahun 1963, maka seandainya terjadi letusan, zona bahaya hanya pada radius yang telah ditetapkan,” kata Luhut di Karangasem, Jumat (22/12).

Luhut Binsar Panjaitan dan Sri Mulyani kunjungi pos pengamatan Gunung Agung di Karangasem, Bali, Jumat (22/12). Foto: Aktual.com/Bobby Andalan.

Di sisi lain, dari hasil koordinasi degan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) arah angin cenderung ke timur. “Sehingga kecil peluangnya Denpasar, Nusa Dua dan sekitarnya akan ke sana abunya. Meski pernah ke barat dan barat daya itu hanya dua hari saja,” ujarnya.

Menurutnya, semua yan berkaitan dengan bencana erupsi Gunung Agung telah dibuatkan simulasinya secara scientific. Jadi, ia memasikan Bandara Ngurah Rai akan beroperaai normal. Jika pun tutup hanya sekitar dua hari saja pada saat pelaksanaan Annual Meeting IMF-WB. “Jadi tidak perlu ada yang ditakuti. Kita jangan buat takut maayarakat pariwisata,” sarannya.

“Kita punya kontigensi juga lapangan terbang di Banyuwangi sudah diperbaiki Menhub dan bisa menjadi alternatif. Bandara Surabaya juga. Kami sudah menghitung segala kemungkinan,” demikian Luhut.

Laporan Bobby Andalan, Bali

Artikel ini ditulis oleh: