Yogyakarta, Aktual.com – Juru Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara, Annisa Rahmawati, menyatakan bahwa POSCO Daewoo, perusahaan asal Korea Selatan tengah bersiap menghancurkan hutan dengan luasan super masif di Papua.

“Salah satu klien HSBC, POSCO Daewoo dari Korea Selatan, anak perusahaan sawit mereka, memiliki lahan yang cukup besar di Papua dan telah merusak hutan yang sangat luas di sana,” ujarnya, Selasa (21/2).

Dari gambar satelit yang mereka ambil pertengahan Januari lalu, menunjukkan jaringan jalan baru yang memotong hutan yang tersisa, padahal jaringan baru ini menurut Annisa tidak terlihat di gambar satelit yang diambil tiga minggu sebelumnya.

Hal ini dinilai sebagai bukti kuat bahwa POSCO Daewoo tengah bersiap menggunduli semua hutan yang tersisa di antara jaringan jalan tersebut, “Dengan luasan yang mencengangkan yaitu sekitar 4.000 hektar, ini setara dengan luas Jakarta Pusat,” kata Annisa.

HSBC sejak 2012 dianggap telah memberi layanan keuangan kepada salah satu unit perusahaan POSCO Daewoo, meskipun tidak secara langsung ke perusahaan sawitnya.

“Karenanya, jika HSBC sungguh-sungguh berkomitmen menghentikan deforestasi, maka HSBC harus mendesak perusahaan induk POSCO Daewoo dan menggunakan pengaruh mereka untuk menghentikan bulldozer mereka di sana,” imbaunya.

Ini adalah ujian pertama bagi HSBC, kemenangan kampanye Greenpeace dimana HSBC akhirnya berkomitmen menyetop pembiayaan pada perusahaan pelaku deforestasi, harus diimplementasikan dengan menunjukan segala upaya guna menghentikan deforestasi.

“Dan jika bank internasional lainnya mengikuti komitmen HSBC, aliran dana bagi perusahaan minyak sawit yang masih aktif menghancurkan hutan akan mengering,” pungkasnya.

Pewarta : Nelson Nafis

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs