Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar, Eni Maulani Saragih. (ilustrasi/aktual.com)
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Golkar, Eni Maulani Saragih. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Karpet Merah yang digelar pimpinan parlemen Indonesia saat menerima Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong beberapa waktu lalu di Gedung MPR/DPR/DPD kini menuai polemik. Apalagi, pimpinan partai komunis itu juga datang ke Istana Negara.

Terkait itu, politisi Partai Golkar, Eni Maulani Saragih menanggapi santai. Pasalnya sebagai tuan rumah, perwakilan dari MPR, DPR, dan DPD RI tak boleh menolak tamu yang datang.

“Itu kan tamu. Kalau mereka hadir masa ditolak,” ujar Eni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/8).

Meski demikian, anggota Komisi VII DPR ini memastikan bahwa pertemuan pimpinan parlemen itu tak akan mungkin mempengaruhi ideologi bangsa Indonesia.

“Mungkin mereka ada yang mau dikomunikasikan. Tapi itu tidak akan pengaruhi ideologi kita,” katanya.

Sementara terkait pertemuan Presiden Joko Widodo yang juga menerima Nguyen Phu Trong. Eni Maulani tak mau berandai-andai jika pertemuan itu bisa mengancam kedaulatan rakyat.

“Kita enggak tau pertemuannya apa. Positif thinking aja. Semuanya mereka mau datang kemari mungkin ada hal yang mau dibicarakan. Mungkin juga investasi. Kan ada beberapa negara bukan cuma vietnam, Rusia juga sudah invest disini,” pungkasnya.

(Reporter: Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka