Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik (tengah) saat menggelar jumpa persnya di ruang fraksi DPRD DKI Jakarta Partai Gerindra terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK salah satu kader Partai Gerindra yang juga Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M. Sanusi, Jalan. KebOn Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (1/4/2016). Dalam jumpa persnya Mohamad Taufik menegaskan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengintruksikan agar tidak membela kader yang melakukan tindak pidana korupsi.

Jakarta, Aktual.com – Partai Gerindra siap mengambil alih kepemimpinan Koalisi Kekeluargaan jika PDI-Perjuangan hengkang dari koalisi. Pasalnya hingga kini PDIP belum menentukan sikap tetap bertahan atau punya pilihan lain.

Ketua DPD Gerindra DKI M. Taufik mengatakan, jika PDIP lambat menentukan keputusan atau berbalik mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilgub DKI, pihaknya akan memegang kendali penuh.

“Saya bacaan politiknya begini, kalau PDIP ke Ahok, maka ini semua partai ke kami. Bacaannya itu aja, sederhana,” ujar Taufik saat dihubungi di Jakarta, Rabu (24/08).

Dia memastikan setelah dirinya mengadakan pertemuan tertutup dengan PKS, PPP, PKB, PAN, dan Demokrat, di Hotel Grand Melia, beberapa waktu lalu.

“Mereka pasti gak akan ikut kalau usung Ahok, masa PPP ikut Ahok, PKS ikut Ahok, gak mungkin. Kita sudah diskusiin masalah ini,” terang Taufik.

Sebelumnya, partai-partai yang tergabung dalam ‘Koalisi Kekeluargaan’ akan menanyakan ketegasan sikap politik PDIP terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.

Koalisi lawan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini meminta batas waktu kepada PDIP untuk menentukan pilihan tetap bertahan atau mengambil keputusan lain.

“Kita maunya itu memberikan limit tentang kepastian PDIP tetap bersama atau mengambil keputusan berbeda,” kata Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo, Kamis (18/8).

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby