Terdakwa kasus dugaan korupsi KTP elektronik Setya Novanto memasuki ruangan pada sidang perdana di gedung Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (13/12). Tersangka kasus korupsi e-KTP itu nampak berekspresi lesu selama sidang pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono, berharap Setya Novanto sedia ‘bernyanyi’ membongkar semua pihak yang terlibat kasus dugaan korupsi megaproyek e-KTP. Meskipun resiko yang akan diterima, Novanto akan dicelekai.

“Kalau bola di Setya Novanto, pilihannya SN nekat atau dia bisa dicelakai atau bisa dibunuh. Menurut saya risikonya ke sana, karena cuma dia satu-satunya yang bisa mengungkap kasus ini,” ujar Waketum Gerindra Ferry Juliantono dalam diskusi Polemik SindoTrijaya ‘Setnov Effect’ di Restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12).

Sebelumnya pengacara terdakwa Setya Novanto, Maqdir Ismail mempertanyakan hilangnya sejumlah nama Politisi PDIP dalam runtutan kasus dugaan korupsi pengadaan KTP elektronik 2011-2013.

Maqdir mempertanyakan negoisasi apa yang dilakukan KPK dengan para politisi PDIP tersebut. Pasalnya dalam dakwaan terhadap dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Irman dan Sugiharto, setidaknya terdapat empat nama politisi PDIP yang ikut menerima sejumlah uang panas e-KTP.

Berikut adalah rinciannya

1. Olly Dondokambe menerima 1,2 juta dollar AS

2. Arif Wibowo menerima 108.000 dollar AS.

3. Ganjar Pranowo menerima 520.000 dollar AS.

4. Yasonna Laolly menerima 84.000 dollar AS.

Laporan: Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby