Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim penambahan utang bisa dikendalikan. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Kebijakan pemerintah untuk menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) di era Presiden Joko Widodo kian gencar. Klaim pemerintah untuk pembiyaan proyek-proyek infrastruktur yang terus digenjot.

Padahal utang yang terus dikejar itu memiliki dampak negatif yang besar baik terhadap kondisi fiskal maupun perekonomian nasional.

“Utang yang besar di era Jokowi ini akan berdampak munculnya risiko fiskal dan risiko ekonomi. Risiko fiskal itu berupa kenaikan biaya untuk membayar bunga utangnya,” jelas Direktur Eksekutif CORE Indonesia Muhammad Faisal kepada Aktual.com, Selasa (26/9).

Apalagi tingkat suku bunga SUN juga kebanyakan mengikuti kondisi pasar. Jika tingkat kepercayaan memburuk, maka suku bunga akan naik. “Apalagi sekitar 40 persen SUN itu dipegang asing, sehingga akan sangat berpengaruh pada pelemahan nilai tukar,” ungkap dia.

Sementara risiko ekonominya itu akan sangat menggerogoti APBN yang pada akhirnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Karena belanja modal terus berkurang untuk membayar bunga dan pokok utang.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu