Gianyar, Aktual.com – Tim Nasional U-22 (Timnas U-22) menggelar Training Camp (TC) di Bali. Banyak hal yang akan dibenahi pemusatan latihan di Bali. Salah satunya adalah transisi bertahan ke menyerang.

Asisten Pelatih Timnas U-22, Bima Sakti menjelaskan, Pelatih Kepala Luis Milla menginstruksikan anak asuhnya memulai bola dari areal pertahanan, baik dari sisi kiri dan kanan.

Ia selanjutnya menginstruksikan agar bola dialiri ke tengah, sebelum dikirim ke sayap untuk memberikan umpan lambung ke depan gawang.

“Tadi kita memang fokus bagaimana bertahan, kemudian transisi‎ dari bertahan ke menyerang,” terang Bima Sakti di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Selasa (23/5).

Di sesi kedua, Bima Sakti memaparkan jika Luis Milla mengubah strategi. Ia ingin anak asuhnya melakukan transisi dari menyerang ke bertahan.

“Sesi kedua tadi perubahan dari menyerang ke bertahan. Jadi memang diprioritaskan untuk transisi,” ujar Bima Sakti.

Menurut Bima, dipilihnya Bali untuk menggelar Tac lantaran ingin mencari suasana baru. Sebab, dua bulan terakhir mereka memfokuskan latihan di Karawaci, Tangerang.
“Pelatih juga ingin mencari suasana baru. Dua bulan terakhir ini kita lebih banyak berlatih di Karawaci. Di sini biar pemain lebih refreshing lah. Tapi tidak ada agenda wisata. Paling tidak pindah hotel, pinah lokasi latihan dan suasana baru,” katanya.

Penggawa Timnas U-22, Hansamu Yama mengaku senang dengan suasana baru latihan di Bali. Ia mengaku Bali memiliki daya magis agar mereka bisa fokus berlatih. Soal komunikasi, Hansamu juga tak terlalu mempersoalkan Luis Milla yang berbahasa Spanyol.

“Kita senang berlatih di Bali. Kita mengikuti saja program yang disusun pelatih. Untuk komunikasi sudah baik. Sedikit-sedikit kita sudah bisa mengerti bahasa pelatih (Luis Milla),” ujar pemain Barito Putra itu.

(Bobby Andalan)

Artikel ini ditulis oleh: