Jakarta, Aktual.com – PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (Passpod) melakukan proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 34,21 persen.

Perseroan yang merupakan penyedia jasa rental modem wifi dan travel assistance bagi pelancong Indonesia ke luar negeri tersebut menargetkan bisa mengumpulkan dana sebanyak Rp40 miliar.

Menurut Direktur Utama Passpod Hiro Whardana, rencana pencatatan saham (listing) akan dilakukan pada akhir tahun 2018. Pihaknya menggunakan buku keuangan April 2018 untuk melakukan IPO ini.

“Kami akan melepas sebanyak-banyaknya 130 juta lembar saham biasa atau setara 34,21 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan IPO ini dengan nilai nominal sebesar Rp100bper lembar saham,” jelas Hiro di Jakarta, Rabu (3/10).

Dalam IPO ini, lanjut dia, perseroan akan menawarkan saham di harga penawaran sebesar Rp 250 sampai dengan Rp 375 per lembar saham. Dan menggandeng PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

“Melalui jumlah di atas, kami menargetkan dana terkumpul sekitar Rp 40 miliar,” tambah dia.

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, tegas Hiro, dana ini rencananya akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis, research and development (R&D) aplikasi, dan modal kerja dalam bentuk penambahan unit modem serta power bank.

Guna pengembangan bisnis, sebut dia, Passpod mengalokasikan dana IPO yang cukup besar, yaitu 68,10 persen untuk pengadaan billing management system dan perangkat SIM bank.

Sedangkan sebesar 3,69 persen digunakan untuk research and development (R&D) aplikasi berupa penambahan beragam fitur. Sisa dana sebesar 28,21 persen akan digunakan untuk modal kerja berupa pembelian modem dan power bank.

Dia menambahkan, perusahaan secara bersamaan juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 78 juta Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp 500-Rp 750 yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif dengan perbandingan 5 saham baru berhak memperoleh 3 waran.

“Selain itu dana perolehan Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja, terutama digunakan untuk pengembangan usaha ke negara lain (go regional),” kata Hiro.

Lebih jauh dia menegaskan, bidang usaha Passpod yang memiliki pangsa pasar spesifik membuat perusahaan optimis dengan model bisnisnya itu. Sehingga mampu menjadi solusi atas tantangan yang kerap dihadapi outbound traveler Indonesia dalam perjalanannya ke luar negeri.

“Penyewaan modem internet 4G yang diusung Passpod sebetulnya adalah fondasi dari banyak sekali pilar-pilar bisnis yang akan muncul di masa mendatang,” tandasnya.

Menurut laporan Mastercard Future of Outbound Travel in Asia Pacific 2016-2021, Indonesia diprediksi menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan outbound travel terbesar di Asia, yaitu sebesar 8,6 persen per tahun, setelah Myanmar sebesar 10,6 persen, dan Vietnam 9,5 persen.

Artikel ini ditulis oleh: