Warga Palestina Shalat di jalan di kompleks Haram al-Sharif di Yerusalem (AFP)

Jakarta, Aktual.com-Warga Palestina menggelar Shalat Jumat di jalan-jalan sebagai upaya mereka untuk memprotes aksi militer Israel yang memperketat akses ke Masjid Al-Aqsa, di kawasan Kota Lama Yerusalem.

Pada hari Jumat (21/07) militer Israel berusaha meningkatkan pengetatan akses dengan melarang semua laki-laki yang berusia di bawah 50 tahun untuk mengikuti salat Jumat di kompleks Haram al-Sharif, atau dikenal juga sebagai Temple Mount bagi pemeluk Yahudi.

Wartawan BBC mengatakan Warga Palestina yang datang dengan menumpang bus tak diijinkan oleh mereka mendekati kompleks tersebut. Tentu saja upaya Israel menambah ketegangan setelah sebelumnya Israel memasang detektor metal di semua pintu masuk Masjid Al-Aqsa.

Hanya laki-laki di atas 50 tahun dan para perempuan yang diijinkan masuk ke Haram al-Sharif. Polisi mengatakan militer Israel menembakkan gas air mata untuk membubarkan orang-orang yang melempar batu dan mencoba menerobos barikade polisi.

Aparat keamanan Israel pun memasang detektor metal menyusul pembunuhan terhadap dua polisi Israel pekan lalu.

Tindakan Israel diprotes Warga Palestina dengan melancarkan aksi tiap malam. Tokoh-tokoh Palestina dan Pemimpin Negara Muslim menentang aksi Militer Israel dengan alasan pemasangan detektor metal melanggar status quo. Palestina juga menuduh Israel menambah kontrol atas kompleks Haram al-Sharif.

Merespon keberatan ini, Pemerintah Israel mengatakan detektor diperlukan untuk mencegah penyelundupan senjata ke Kompleks Haram al-Sharif.

Kawasan di Yerusalem Timur kini diduduki Israel sejak Perang Timur Tengah pada 1967. Israel berulang kali menegaskan menjaga status quo, pengaturan rumit untuk kawasan ini yang telah diterapkan dalam 50 tahun terakhir.

Perubahan oleh Israel atas pengaturan khusus tersebut oleh pihak Palestina dikatakan sebagai pelanggaran status quo.

 

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs