Pergantian sejumlah menteri dan setingkat menteri yang dilakukan Presiden Jokowi dinilai sebagai reshufle antiklimaks. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mengaku bangga masuknya dua purnawirawan jenderal ke dalam tim pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Presiden Jokowi melantik mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan dan Jenderal TNI (Hor) (Pur) Agum Gumelar sebagai anggota Wantimpres di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/1).

“Saya yakin apa yang dipilih Presiden Jokowi sudah tepat dan sesuai dengan kapasitas dan tantangan tugas yang dihadapi nanti. Pengalaman dan prestasi mereka (Moeldoko dan Agum) tidak perlu diragukan, baik di TNI, menteri dan jabatan lainnya. Saya yakin kedua senior saya ini dapat memberikan saran-saran terbaik buat pemerintah, khususnya di tahun politik ini,” kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di Jakarta, Kamis (18/1).

Gatot yang akan memasuki masa pensiun pada 1 April 2018, mengaku setelah pensiun dari militer, dirinya siap memberikan saran-saran sesuai dengan kapasitasnya tanpa mengenal waktu demi kemajuan bangsa dan negara.

“Pastinya, saya akan memberikan saran-saran sesuai dengan kapasitasnya. Jangankan cuman saran, suruh bertempur pada saat pensiun pun, saya siap membela NKRI,” ujar Gatot.

Gatot pun akan tetap mengawal dan menjaga keutuhan NKRI, meski dirinya akan segera pensiun.

“Saya adalah prajurit, dilahirkan untuk berjuang sampai titik darah penghabisan. Meski sudah pensiun nanti, saya siap membela NKRI. Jangan ragukan saya,” kata Gatot.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengaku sudah melakukan banyak pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan Moeldoko sebagai KSP dan Agum Gumelar sebagai anggota Wantimpres.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah pelantikan pejabat negara di Istana Negara Jakarta, Rabu, mengatakan ia sudah mempertimbangkan banyak hal sebelum memutuskan.

“Yang ditanya kok pertimbangan semua. Ya banyak saya kira pertimbangan,” kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan tentang pertimbangannya memilih Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko dan Jenderal TNI (Hor) (Pur) Agum Gumelar.

“Soal apa yang sudah kita putuskan itu sudah melalui pertimbangan yang panjang, kalkulasi perhitungan yang panjang,” tuturnya.

Terkait fakta bahwa keduanya datang dari kalangan militer, Presiden justru menilainya hal ini amat baik.

“Malah bagus kan,” kata Presiden Jokowi yang didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: