Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.
Foto diambil dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali.

Denpasar, Aktual.com – Federasi Serikat Kerja Bali (FSKB), mengharapkan para pekerja dari daerah setempat jangan selalu dijadikan korban terkait penurunan okupansi hotel sebagai imbas bencana erupsi Gunung Agung, Kabupaten Karangasem.

“Para pekerja jangan selalu dijadikan korban, mengingat pengabdian mereka pada perusahaan ada yang mencapai puluhan tahun,” kata Ketua Federasi Serikat Kerja Bali yang juga Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Badung Wayan Suyasa, di Denpasar, Minggu (17/12).

Tidak dipungkiri, imbas dari erupsi Gunung Agung sejak akhir November lalu sudah dirasakan berbagai sektor. Sektor yang paling rentan adalah pariwisata, karena telah terjadi penurunan jumlah wisatawan ke Bali yang diikuti dengan tingkat okupansi yang turun juga, bahkan ada beberapa perusahaan yang mulai merumahkan para pekerjanya.

Pihaknya menyadari perusahaan banyak merugi akibat bencana kali ini, karena menurutnya tidak dipungkiri pemberitaan di luar negeri sudah cukup besar.

“Akan tetapi, coba kita pikir jernih, selama ini perusahaan juga sudah mendapatkan banyak keuntungan. Jadi jangan hanya kejadian sekali ini langsung mengeluh dan lantas mengorbankan pekerja yang sudah loyal selama ini,” ujar Suyasa saat berorasi pada Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) itu.

Untuk mengatasi masalah ini, lanjut dia, semua pihak harus duduk bersama, mulai dari serikat pekerja, para pengusaha hingga pemerintah.

“Kita harus carikan win win solution, karena pendapatan 80 persen warga Bali ada di sektor pariwisata, jangan sampai banyak orang dikorbankan karena masalah ini,” ucapnya.

Melalui duduk bersama, selain mencegah PHK massal, juga diharapkan para pengusaha tetap menggaji sesuai dengan UMP yang telah ditetapkan.

“Jangan sampai ada penurunan bahkan penundaan gaji karena tidak sesuai dengan ketentuan,” katanya.

Selain itu, ia juga mengapresiasi langkah Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang telah mengundang para Konsul Jenderal di Bali dan menjelaskan kondisi Bali yang sebenarnya dengan harapan mereka akan meneruskan ke negara asal.

Akan tetapi, peran masyarakat terutama pengguna media sosial juga diharapkan, dengan menyebarluaskan berita positif tentang keadaan Bali dan stop menyebarkan “hoax” atau berita bohong tentang kondisi Gunung Agung.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: