Jakarta, Aktual.com – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini menyatakan pihaknya setuju dengan usulan PDIP untuk merevisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3). Pasalnya, Revisi UU MD3 bakal dijadikan pintu masuk untuk melakukan kocok ulang pimpinan DPR.

Jazuli mengaku, PKS tidak masalah dengan dilakukannya revisi asalkan demi penguatan alat kelengkapan dewan (MKD) bukan untuk mengakomodir kepentingan politik saja.

“Kita enggak ada masalah sah saja karena di DPR pembahasannya berdasarkan kesepakatan. Revisi lalu kan diusulkan untuk penguatan AKD sehingga diharapkam sekarang tidak melebar,” ujar Jazuli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (8/12).

Pada saat yang bersamaan, Presiden PKS Sohibul Iman mengaku bahwa tim gugus tugas bentukan PDIP belum menemuinya untuk membicarakan revisi UU MD3.

“Kalau ke saya belum,” jawab Sohibul.

Berdasarkan informasi, kemarin, Rabu (7/12) PDIP mengusulkan agar komposisi pimpinan DPR ditambah. Namun, Sohibul menilai komposisi 6 pimpinan DPR tidak ideal dalam mengambil suatu keputusan. Dia pun menyarankan agar jumlah pimpinan tetap dengan jumlah ganjil.

“Ya nanti dibahas. Logikanya kan kalau pimpinan ditambah satu kan jadi enam. Kalau enam susah ambil putusan sehingga harus ganjil. Itu contoh rasional,” pungkas dia.

Seperti diketahui, PDIP berencana untuk merevisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) tidak main-main. Revisi dilakukan agar komposisi pimpinan DPR dikocok ulang. Demi memuluskan rencana itu, fraksi PDIP membentuk gugus tugas.

Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto mengatakan ada lima kader yang akan mengisi gugus tugas itu. Mereka diantaranya pimpinan gugus tugas Junimart Girsang, Sekretaris Risa Mariska dan 3 anggota, yaitu, Arif Wibowo, Trimedya Panjaitan dan Yulian Gunhar.

“Kita membentuk gugus tugas terdiri dari lima orang yang akan dipimpin oleh Anggota Komisi III Junimart Girsang untuk Sekretaris Risa Mariska, anggota terdiri dari tiga orang, yaitu, Arif Wibowo, Trimedya Panjaitan dan Yulian Gunhar,” kata Bambang di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/12).

Laporan: Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby