Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menggelar aksi di Blitar, Jawa Timur, Kamis (9/2). Aksi yang digelar dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tersebut sekaligus untuk menuntut pemerintah segera mengambil keputusan tegas dengan memblokir sejumlah situs penyebar berita "hoax". ANTARA FOTO/Irfan Anshori/kye/17

Jakarta, Aktual.com – Koordinator Forum Keamanan Siber dan Informasi (Formasi), Gildas Deograt Lumy mengatakan dari berbagai pengalaman yang telah terjadi umumnya kehancuran sebuah negara diawali dengan pembiaran fenomena banjir “hoax”.

“Kehancuran negara-negara di Timur Tengah, misalnya, diawali dengan ‘hoax’ yang memecah belah,” kata Gildas Deograt Lumy di Jakarta, Senin (26/2).

Karena itu, dia menyarankan agar seluruh pemangku kepentingan di Indonesia untuk bersama-sama memerangi peredaran berita bohong atau “hoax”.

Menurut dia, “hoax” yang amat merugikan menjadi awal kehancuran tatanan kerukunan di sebuah negara termasuk di Indonesia.

“‘Hoak’ merugikan semua pihak sehingga saya yakin memberantas ‘hoax’ bukan hanya keinginan Presiden Jokowi pribadi sebagai Kepala Negara dan Pemerintahan,” katanya.

Pihaknya sebagai perkumpulan komunitas informal warganet dan masyarakat yang aktif menggunakan internet mendukung langkah pemerintah untuk memerangi “hoax”.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Andy Abdul Hamid