Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi pidato tentang revisi UU Ormas yang akan diajukan partainya, di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Senin (30/10/2017).Dalam pidatonya SBY secara tegas dan jelas, Demokrat setuju jika Perppu dilakukan revisi dan Demokrat menolak jika tidak dilakukan revisi terhadap kandungan Perppu Ormas tersebut. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com — Indo Barometer merilis survei nasional bertajuk ‘Evaluasi 20 Tahun Reformasi’. Survei itu bertepatan dengan 20 tahun reformasi yang jatuh pada 20 Mei 2018.

Salah satu aspek yang digunakan dalam survei Indo Barometer adalah tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden RI. Alhasil, Presiden RI kedua, Soeharto menempati posisi pertama sebagai presiden yang paling berhasil di Indonesia berdasarkan survei Indo Barometer.

Hasil survei memperlihatkan Soeharto dipilih oleh 32,9 persen responden. Adapun posisi kedua ditempati oleh sosok proklamator, Presiden Soekarno 21,3 persen. Kemudian ketiga, keempat dan kelima ditempati oleh Joko Widodo 17,8 persen, Susilo Bambang Yudhoyono 11,6 persendan BJ Habibie 3,5 persen.

Sedangkan posisi keenam ditempati yakni Abdurrahman Wahid 1,7 persen dan posisi buncit ditempati oleh Megawati Soekarnoputri 0,6 persen. Margin of error survei ini sebesar 2,83 persen. Artinya, posisi lima besar memiliki keakuratan yang baik.

Qodari menegaskan bahwa hasil survei tersebut hanya sebatas opini masyarakat. Sehingga, meski masyakat yang tidak merasakan pada masa pemerintahan presiden sebelumnya, bisa dinilai dari persepsinya.

“Ini tidak harus mengalami sendiri untuk memberikan opini, orang bisa punya persepsi sendiri,” kata dia.

Sementara, Putu Rudana politisi Demokrat yang menjadi salah satu narasumber dalam survei Indo Barometer mengapresiasi hasil survei tersebut. Putu berpendapat, survei tersebut tidak dapat dipisahkan secara ketokohan di dalam reformasi tersebut, karena itu merupakan satu kesatuan utuh.

“Dari 1998 hingga 2018 semua itu merupakan paket kesatuan, dimana era kegemilangannya diraih saat jaman pemerintahan SBY selama 10 tahun. Pasca reformasi, di pemerintahan SBY-lah pertama kalinya presiden terpilih dalam proses demokrasi, itu menunjukan suatu konsep yang baik sejak 2004 lalu,” ujar Putu yang juga Wasekjen DPP Demokrat ini.

Putu menambahkan, pada saaat pemerintahan SBY pertumbuhan ekonomi diatas 6 persen.

“Selama 10 tahun pemerintahan SBY, pertumbuhan ekonomi kita itu rata-rata 6 persen. Lapangan kerja meningkat, pengangguran menurun, pendapatan income perkapita masyarakat meningkat tajam selama 10 tahun, pemberantasan korupsi dan penegakan hukum tidak tebang pilih, keadilan ditegakkan kepada segenap anak bangsa dengan memberikan program BLT, BLSM, KUR, BPJS, raskin dan beberapa program lainnya. Sudah pasti masyarakat juga merindukan sosok SBY,” kata Putu.

Survei Indo Barometer dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel 1.200 responden, dengan margin of error sebesar kurang lebih 2,83 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Waktu pengumpulan data pada tanggal 15-22 April 2018. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.

(Wisnu)