Sejumlah pengendara sepeda motor mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU, Ciawi, Tasikmalaya, Sabtu (23/6). Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik memastikan stok bahan bakar mencukupi untuk menunjang pengemudi selama masa puncak mudik lebaran. Stok bahan bakar selama mudik lebaran ini disiapkan 10 persen hingga 20 persen lebih banyak dari jumlah stok normal untuk semua jenis BBM. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Posko Pemantauan ldul Fitri 2017 Sektor ESDM pada hari ini, Senin (26/6) melaporkan kondisi dalam keadaan terkendali. Berdasarkan pemantauan yang dilakukan Minggu (25/6) dilaporkan persediaan sebagai berikut.

Stok Nasional BBM dan LPG: Kondisi Stok BBM dan LPG dinyatalan status normal (BBM jenis Premium: 20,51 hari; Solar/AkraSol: 25,17 hari; Pertalile: 22,99 hari; Kerosene: 114,25 hari; Pertamax/Akra 92: 25,57 hari; Pertamax Turbo: 25,02 hari; Penamina Dex:28,71 hari; LPG: 14,79 hari dan Avtur 28,75 hari. Secara Umum/Nasional proses penyaluran BBM dan LPG berjalan normal.

Sistem Ketenagalistrikan:  Periode beban puncak siang sebagian besar dalam kondisi Normal. Secara keseluruhan daya mampu pasok Nasional sebesar 27.58006 MW clan beban puncak sebesar 22.441,40 MW, sehingga adangan operasi sebesar 5097,27 MW.

Status Gunungapi dan Kegempaan: satu gunungapi dalam tingkat aktivitas Awas (Level IV), yaitu Gunung Sinabung.

Oleh karenanya direkomendasikan agar msyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan dalam jarak 7 km untuk sektor selatan–tenggara, di dalam jarak 6 km untuk sektor tenggara-timur, serta di dalam jarak 4 km untuk sektor utara–timur G. Sinabung. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung agar tetap waspada terhadap potensi bahaya lahar.

Mengingat telah terbentuk bendungan di hulu Sungai Laborus maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol karena tidak kuat menahan volume air sehingga mengakibatkan lahar/banjir bandang ke hilir. BPBD Kabupaten Tanah Karo segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sepanjang hilir dan sekitar Sungai Laberus.

Kemudian untuk gunung api dalam tingkat aktivitas Waspada (Level II), yaitu: G. Karangetang, G. Lokon, G. Rinjani, G. Soputan, G. Sangeangapi, G. Rokatenda, G. Dukono, G. lbu, G. Gamkenera, G. Gamalama, G. Banda Api, G. Semeru, G. Brome, G. Anak Krakatau, G. Dempo, G. Marapi clan G. Kerinci. Dalam bulan Juni 2017 tingkat aktivitasnya masih Level II (WASPADA), tidak ada kejadian bencana yang mengakibatkan korban harla dan jiwa.

(Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka