Jayapura, Aktual.com – Enam orang terkena anak panah dalam pertikaian antarpendukung pasangan calon pada momentum pemungutan suara ulang (PSU) pilkada di Distrik Yamoneri, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, Kamis (15/6).

Empat dari enam orang yang terkena anak panah itu merupakan anggota kepolisian yang berupaya melerai pertikaian tersebut, dan dua orang lainnya merupakan warga pendukung pasangan calon pilkada.

Seorang warga diantaranya dilaporkan tewas akibat luka panah yang dideritanya saat terjadi aksi saling serang diantara para pendukung pasangan calon.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal, membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi, Kamis malam.

“Para pendukung pasangan calon bupati awalnya saling mengklaim menang dengan memperoleh suara penuh dalam pemungutan suara ulang (PSU) yang berlangsung Kamis 15/6) pagi di enam distrik, termasuk di Distrik Yamoneri,” ujar Kombes Ahmad Kamal yang mengaku masih berada di Mulia, Ibu Kota Kabupaten Puncak Jaya, guna mendampingi Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli.

Ia mengatakan enam orang mengalami luka-luka terkena anak panah, dan seorang diantaranya meninggal dunia yaitu Timanus Wonda (45), warga Kampung Jigilo.

Sementara yang terluka yakni Komanus Inumbi, yang kini masih dirawat di Puskemas Ilu.

“Namun situasi keamanan saat ini sudah terkendali, meski aparat keamanan masih berjaga jaga,” kata Kombes Ahmad Kamal.

PSU di Kabupaten Puncak Jaya dilaksanakan di enam distrik yang diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati yakni Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, Hanock Ibo-Rinus, dan Yuni Wonda-Deinas Geley.

Enam distrik yang melaksanakan PSU yaitu Distrik Lumo, Yamoneri, Yambi, Dagai,Ilamburawi dan Distrik Mulanikime, yang mencakup 72 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 31.240 jiwa.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: