Jombang, Aktual.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2015-2020 telah terpilih melalui pemungutan suara yang berlangsung sejak Minggu (5/8) malam hingga Senin (6/8) pagi.

Rois Aam yang dipilih Ahlul Halli Wal ‘Aqdi adalah KH Mustofa Bisri. Belakangan Gus Mus mengundurkan diri dan digantikan KH Ma’ruf Amin. Adapun Ketua Umum Tanfidziyah terpilih adalah KH Said Aqil Sirodj.

Rois Aam mendapatkan amanat muktamirin melalui Rois Syuriah seluruh Indonesia dengan menggunakan sistem atau mekanisme Ahlul Halli Wal ‘Aqdi. Tim Ahwa terdiri dari sembilan ulama.

Kiai Said dalam sambutannya usai terpilih mengatakan, PBNU masa khidmat 2015-2020 telah mengagendakan sejumlah program besar yang digariskan dalam empat program prioritas.

“Pertama, melanjutkan dan menguatkan kembali program pendidikan di semua tingkatan pendidikan,” terangnya.

Kedua, yakni merevitalisasi aset-aset organisasi yang belum kembali ke pangkuan NU. Ketiga, penerapan manajemen organisasi yang modern secara utuh tanpa meninggalkan ulama.

“Keempat, menggiatkan kembali kegiatan-kegiatan NU di semua tingkatan untuk back to pesantren,” jelasnya.

Untuk melaksanakan empat program prioritas tersebut, pengurus besar usai Muktamar NU ke-33 di Jombang akan merangkul semua pihak yang berkompetisi dalam Muktamar. Tujuannya untuk bersama membangun NU menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan model percontohan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Artikel ini ditulis oleh: