Jakarta, Aktual.com – Persoalan penolakan penggunaan dana haji oleh masyarakat terhadap rencana pemerintah itu, bukan dari aspek resiko ekonomi dan tata cara hukum penggunaannya. Menurut Ekonom Senior INDEF, Didik J. Rachbini hal itu lebih disebabkan karena ketidakpercayaan rakyat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penolakan ini sebagai wujud kemarahan, karena Presisen Jokowi dianggap menyakiti hati rakyat Indonesia terutama sebagian besar umat islam.

“Secara ekonomi, dana haji semacam bendungan kalau tidak dipakai tidak bermanfaat bagi irigasi dan sebagainya dan sejatinya dana haji itu selama ini sudah dipakai lewat keuangan syariah. Sudah berjalan kira-kira 2/3 dana haji itu sudah dipakai untuk kegiatan bisnis, masuk ke sukuk dan sebagainya. Di Malaysia pun dana haji juga dipakai,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (5/8).

“Sekarang ada keinginan Jokowi untuk menggunakan dana itu pada investasi infrastruktur. Sebenarnya tidak ada bedanya dengan apa yang telah dilakukan sekarang, asal lewat syariah. Lalu kenapa ditolak oleh umat islam? umat islam sebagian tidak percaya kepada presiden yang dianggap menyakiti hati umat,” ujarnya.

Oleh karena itu dia menyarankan agar presiden menyadari dan menjadi koreksi lalu secara negarawan memperbaiki hubungan dengan rakyat khususnya golongan umat islam.

“Jadi itu bukan urusan ekonomi, itu urusan presdien dengan rakyatnya terutama umat islam. Makanya diperbaiki sekarang. Ini tempat presiden mengoreksi diri dan berkaca bahwa rakyatnya sedang menolak,” pungkasnya.

 

Laporan Dadangsah

Artikel ini ditulis oleh: