Pengasuh Masjid dan Madrasah Arraudhah KH Asyari Tafsir berbincang dengan Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani saat mengikuti acara Majelis Ijazah Shalawat, Tahlil dan HaflahMaulid Akbar Nabi Muhammad SAW di Masjid Arraudhah, Desa Tambakasri, Tangkil, Tajinan, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1/2017). Dalam kesempatan tersebut, Syekh Yusri menjelaskan secara rinci Shalawat Yusriah, dimana Shalawat tersebut merupakan ilham yang beliau dapatkan saat melaksanakan ibadah umroh pada tahun 1432 H. AKTUAL/Tino Oktaviano
Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr Al Hasani menyampaikan sambutan didampingi Pengasuh Masjid dan Madrasah Arraudhah KH Asyari Tafsir saat mengikuti acara Majelis Ijazah Shalawat, Tahlil dan HaflahMaulid Akbar Nabi Muhammad SAW di Masjid Arraudhah, Desa Tambakasri, Tangkil, Tajinan, Malang, Jawa Timur, Jumat (27/1/2017). Dalam kesempatan tersebut, Syekh Yusri menjelaskan secara rinci Shalawat Yusriah, dimana Shalawat tersebut merupakan ilham yang beliau dapatkan saat melaksanakan ibadah umroh pada tahun 1432 H. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Dzikrullah atau Dzikir adalah satu ibadah yang sangat mulia karena keutamaan dan nilai dari ibadah ini begitu besar. Bahkan dzikir adalah ibadah yang tidak begitu memerlukan upaya dan pengorbanan besar.

Al-Qur’an dan Hadits sangat menganjurkan dan mengisyaratkan betapa mulianya ibadah tersebut. Allah SWT memerintah kaum muslimin untuk banyak berdzikir, tanpa dibatasi jumlahnya.

Maulana Syekh Assyarif Yusri Rusydi Sayid Jabr Al Hasani menyatakan bahwa berzikir atau berdoa dengan menggunakan lafadz mufrod diperbolehkan. Itu diperkenankan karena tidak bertentangan dengan syariat.

“Berzikir atau berdoa diperbolehkan dengan mengucap lafadz seperti Allah..Allah..Allah,” katanya dalam tausiah di Majelis Zawiyah Arraudah Ihsan Foundation, Tebet Barat VIII 50, Jakarta Selatan, Minggu (29/1).

Hal tersebut dipertegas adanya peristiwa yang menimpa seorang sahabat Rasulullah SAW yakni Bilal bin Rabah ketika dianiaya tuannya saat menjadi budak penggembala unta.

Bahwa sesungguhnya Bilal ketika diisiksa oleh tuannya dengan batu panas, agar ia meninggalkan agamanya, tetapi ia menjawab, Ahad…Ahad…(Allah Yang Maha Esa… Allah Yang Maha Esa)’.

(Fadlan Syam Butho)

Artikel ini ditulis oleh: