Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kuniungan Wakil Presiden AS Mike Pence di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (20/4). Dalam pertemuan tersebut, Wapres Mike Pence memaparkan seputar kebijakan luar negeri baru
Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima kuniungan Wakil Presiden AS Mike Pence di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (20/4). Dalam pertemuan tersebut, Wapres Mike Pence memaparkan seputar kebijakan luar negeri baru "America First". AS akan fokus kepada peningkatan hubungan perdagangan dan investasi yang menguntungkan negaranya. Kebijakan America First dicanangkan sejak Trump berkampanye presiden tahun lalu. Berdasarkan program ini, Trump mengedepankan rakyat Amerika dan keamanan Amerika di atas segalanya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Lawatan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence selama dua hari di Indonesia mencapai 9 kesepakatan bisnis dengan dilakukan penandatangan.

Penandatangan ini sendiri dilakukan oleh Mike Pence dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang didampingi Menteri ESDM, Ignasius Jonan.

Dilansir dari situs resmi Kementerian ESDM, Jumat (21/4), sederet kesepakatan yang dimaksud yakni:

Pertama kontrak ExxonMobil atas penjualan LNG sebanyak 1 juta ton per tahun dengan PT Pertamina (Persero) selama 20 tahun, yang akan berlaku pada tahun 2025.

Kemudian kerja Sama Pacific Infra Capital, PT. Infra Cerdas Indonesia dan PT.PLN untuk pemasangan smart-metering di jaringan listrik Jawa-Bali

Kerja sama ketiga berupa PLN-PowerPhase untuk pemasangan TurboPhase booster system pada PLTG. Teknologi tersebut dapat mengurangi konsumsi bahan bakar, mengurangi emisi dan memperbesar output listrik yang dihasilkan.

Berikutnya kerja sama PLN-Applied Material untuk memasang Fault Current Limiter yang dapat mengurangi Fault Current Levels di jaringan listrik Jawa Barat. Applied Materials berkeinginan untuk melakukan FS untuk teknologi ini pada gardu induk 500 kv.

Kelima; Kerja sama PLN-Halliburton untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Tulehu Ambon serta strategi jangka panjang untuk pengembangan Panas Bumi.

Selanjutnya kerja sama Greenbelt Resources dan Jababeka Infrastructure untuk pengembangan fasilitas waste to resource di Jababeka yang akan disebut JababECO.

Selain itu terdapat pula Kerja sama TNI Angkatan Udara Indonesia dengan Lockheed Martin, terkait teknologi Sniper Advanced Targeting Pods (ATP)

Lalu Kerja sama Honeywell dengan PT Dirgantara Indonesia untuk penyediaan 34 mesin turboprop TPE331.

Dan terakhir adalah Kerja sama NextGen dengan Pemerintah Samarinda untuk proyek low carbon waste-to-electricity.

Lebih lanjut, dalam kesempatan yang sama, diumumkan juga kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya yaitu:

Pertama, General Electric (GE) dengan PLN terkait pengadaan turbin yang paling efiesien, dan membantu menekan harga serta mereduksi emisi karbon. GE dan partner telah mendukung beroperasinya 600 MW pembangkit listrik dalam proyek 35.000 MW dan akan mensuplai tambahan listrik sebesar 2.650 MW.

Kedua, Kerja sama Ormat Technologies dengan PLN dalam penyelesaian PLTP Sarulla 3×110 MW dengan total investasi sekitar US$1,7 miliar. Dari investasi tersebut, sebesar US$260 juta pengadaannya didukung oleh Ormat. PLTP Sarulla Unit I telah beroperasi secara komersial sejak Maret 2016. PLTP tersebut merupakan salah satu terbesar di dunia dan PLTP paling efisien di Indonesia.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan