Jakarta, Aktual.com — Muslim di Filipina biasanya dikenali sebagai masyarakat Moro. Mereka umumnya berdiam di Pulau Mindanao (pulau kedua terluas di Filipina), Kepulauan Sulu, Palawan, Basilan, dan pulau-pulau sekitarnya.

Secara geografis, gugusan pulau-pulau tersebut berada di selatan Filipina. Sedangkan, di bagian utara negeri ini adalah gugusan Kepulauan Luzon.

Berdasarkan sejarahnya, Islam masuk ke Filipina, tidak lama setelah Islam berkembang di dunia Melayu. Islam masuk ke wilayah Filipina Selatan, khususnya kepulauan Sulu dan Mindanao pada 1380 M yang dibawa oleh seorang Tabib dan ulama Arab bernama Karimul al Makhdum (Syeikh Makhdum).

Banyak pedagang dan dai Muslim yang mengikuti Syeikh Makhdum. Mereka berdiam di sana dan mengajarkan Islam kepada penduduk setempat.

Itu berarti, kedatangan Islam di Filipina jauh lebih awal daripada kedatangan kolonial Barat, khususnya bangsa Spanyol yang masuk ke kawasan itu pada 1566 Masehi.

Di Filipina, tradisi Lebaran sama dengan sebagian besar Asia. Eropa atau Amerika Utara dan Pasifik Selatan (Australia, Selandia Baru dan Fiji pulau, red)

Di negara-negara non-Muslim, Idul Fitri biasanya bukan hari libur umum. Hari pertama Idul Fitri akan mulai dengan umat Muslim melakukan shalat Idul Fitri dan menghadiri khutbah.

Umumnya, perayaan Idul Fitri lebih tenang, sebagian karena umat muslim yang paling kecil dan tersebar di seluruh kota-kota yang berbeda.

Kebanyakan kegiatan Idul Fitri, seperti doa dan perayaan-perayaan, cenderung berputar di sekitar masjid, pusat-pusat muslim , ruang konvensi atau taman. Blue Mosque di kawasan Mindanao Ave, Maharlika Village.

Di pintu gerbangnya terdapat papan bertulisan “Blue Mosque and Cultural Center”. Tak hanya Masjid dalam arti sebagai tempat ibadah salat, tapi juga sebagai pusat kegiatan budaya Islami. disinilah warga Filipina melakukan kegiatan islam.

Menariknya, Ramadan tahun ini menjadi momen ekpatriat di Filipina. karena sebanyak dua puluh pekerja asing telah mengucapkan syahadat didampingi Khatib asal Filipina, pada Selasa 23/6 lalu.

Imam Qelaiwy meyakinkan pada mereka bahwa menjadi seorang Muslim tidaklah sulit dan tak mewajibkan mereka melakukan ibadah di luar batas kemampuan

Artikel ini ditulis oleh: