‘Distorsi Pemahaman Jihad’

Jakarta, Aktual.com – Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin, Mengatakan bahwa munculnya kelompok radikalisme yang terjadi karena adanya kesalahan dalam memaknai arti dari kata jihad.

Jihad selama ini selalu dimaknai dengan perang. Padahal menurut Ma’ruf Amin, makna jihad yakni tergantung pada kondisi dan situasi suatu wilayah.

“Padahal jihad bisa berati juga perbaikan dalam situasi damai. Kalau dalam situasi perang ya maknanya perang, tapi ketika dalam situasi damai artinya bukan perang, ada yang artinya perbaikan,” kata KH Ma’ruf Amin, dalam acara Refleksi Kebangsaan Muslimat Nahdlatul Ulama di Jakarta, Senin (27/03).

Ma’ruf Amin juga menegaskan, bahwa di kalangan para ulama telah menyepakati bahwa Indonesia bukanlah wilayah perang, melainkan wilayah damai.

“Kalangan ulama sudah sepakat, Indonesia bukan wilayah perang, tapi darussalam atau wilayah damai. Negara-negara OKI pun sudah menyepakati harus ada hubungan yang dibangun antara umat muslim dan non muslim, berjanji untuk hidup secara damai,” tegasnya.

Berikut cuplikannya:

Laporan: Chienk