Pengamat ekonomi energi UGM, Fahmy Radhi

Jakarta, Aktual.com – Pengamat Ekonomi dan Energi dari UGM, Fahmy Radhi mengusulkan agar Menteri ESDM, Ignasius Jonan dicopot dari jabatannya karena dianggap gagal dalam menjalankan amanah UU no 4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara.

Padahal, lanjut Fahmy UU itu menegaskan ketentuan hilirisasi atau pengolahan dalam negeri melalui industri dan tidak memperkenankan ekspor mineral mentah, tak terkecuali konsentrat yang dimiliki PT Freeport Indonesia (PTFI).

Namun kata Fahmy tindakan Jonan malah berbuat sebaliknya dengan memberi izin ekspor konsentrat kepada perusahan asal Amerika Serikat tersebut, hal ini juga dianggap sebagai tindakan yang melemahkan Indonesia dalam proses negosiasi dengan Freeport.

“Secara berlahan-lahan, hampir semua keinginan Freeport dipenuhi oleh pemerintah, tapi tidak satupun Freeport memenuhi ketentuan Undang-Undang, Divestasi 51 persen dan pembangunan smelter, sementara Freeport terus ekspor. Bahkan sinyal kuat dari pemerintah untuk memperpanjang kontrak,” kata Fahmy di Jakarta, ditulis Jumat (18/8).

“Saya sudah lima tahun mengamati nilai saham Freeport, setiap kali ada masalah produksi di Indonesia, pasti nilai sahamnya langsung anjlok, artinya kandungan emas yang dibawa dari Indonesia sangat besar. Ini harusnya digunakan oleh pemerintah dalam bergaining position proses negoisasi dengan cara menghentikan ekspor,” tambah Fahmy..

Oleh karena itu Fahmy melihat kebijakan Jonan telah merugikan negara dan tidak patuh terhadap perintah UU Minerba. Maka Fahmy meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyertakan nama Jonan kedalam list nama menteri yang harus direshuffle dari jajaran kabinet.

“Kalu pak Jokowi melakukan reshuffle dalam waktu dekat, maka saya usulkan pak Jonan diganti,” tukas Fahmy..

 

Pewarta : Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs