Makassar, Aktual.com – Kubu calon gubernur (Cagub) Sulawesi Selatan, Nurdin Halid mendesak salah satu pesaingnya, yaitu Nurdin Abdullah agar memberikan klarifikasi langsung terkait kondisi kesehatannya.

Juru bicara Nurdin Halid (NH) Helmiati Majid mengatakan, seharusnya Nurdin Abdullah memberikan klarifikasi langsung kalaupun kabar tersebut tidak benar, alias hoax.

“Pak Nurdin Abdullah sendiri yang harus klarifikasi, betul atau tidak pesan berantai itu. Karena memang sebelumnya, kami juga sudah sering mendengar berita itu,” ujar Helmiati di Makassar, Sabtu (14/4).

Sebagaimana diketahui, telah beredar pesan berantai yang melalui SMS dan aplikasi What’s App, yang menyebutkan Nurdin Abdullah (NA) menderita sakit kanker di leher.

Tak lama kemudian, kubu NA pun melaporkan hal ini ke Bawaslu dengan menyebutkan bahwa pesan berantai tersebut sebagai hoax.

Menurut Helmi, kalau sudah diklarifikasi oleh yang bersangkutan langsung, yakni Nurdin Abdullah, baru publik akan mempercayai atau bisa menilai apakah pesan berantai itu hoax atau fakta.

“Tapi jika sudah ada bukti yang jelas, sehingga benar sedang menderita sakit, sudah bisa dipastikan Pak Nurdin Abdullah tidak akan bisa bekerja dengan baik karena akan terganggu oleh kesehatannya,” ulas Helmiati.

Dan seharusnya, lanjut Helmiati, jika memang NA sudah dalam keadaan sakit saat pertama kali mencalonkan diri sebagai Cagub Sulsel, seharusnya NA mengatakan yang sebenarnya, baik kepada timnya maupun penyelenggara Pemilu.

Helmi mengungkapkan, dari kabar yang beredar tersebut, disebut NA menderita penyakit kanker di leher. Dan semua tahu kalau penyakit itu termasuk penyakit yang berbahaya. Bisa dipastikan, penderitanya tidak akan mampu melakukan aktivitas dengan baik.

“Kalau memang sudah terbukti menderita penyakit kanker, saya sarankan segera mundur (dari pencalonan) karena akan banyak persoalan yang dihadapi demi pembangunan di Sulawesi Selatan. Tapi jika tetap diteruskan, sementara di tubuhnya mengidap penyakit serius, berarti itu sudah membohongi publik,” papar Helmiati.

Kalau memang sedang sakit, lanjut Helmi, tidak usah dipaksakan. Karena salah satu syarat seorang pemimpin itu harus sehat jasmani dan rohani sehingga bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diemban.

Sementara itu, seorang dokter di sebuah klinik di Kota Makassar, dokter Irfan menyatakan penderita kanker pada umumnya tidak stabil kondisi badannya. Bisa kelihatan sangat sehat, tetapi bisa ada kecenderungan akan menurun, sehingga akhirnya drop.

“Nah itu yang dikhawatirkan. Karena setahu saya sakit kanker itu sering tidak kelihatan. Tapi jika terjadi kondisi tubuh yang menurun, bisa juga secara mendadak tiba-tiba drop,” ulas Irfan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan