Jakarta, Aktual.com — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan di pembukaan perdagangan hari ini Rabu (10/2), turun 0,42% atau 20,09 poin ke level 4.748,54.

Pada penutupan perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,63 persen. Hal ini terjadi karena banyak investor yang melakukan aksi ambil untung dan aksi jual gara-gara volatilitas bursa regional.

Tapi pada perdagangan hari ini, diperkirakan investor mulai optimis dengan kondisi pasar, sehingga bisa melakukan kembali aksi beli. Terutama untuk saham-saham big caps dan lapis kedua.

“Para pelaku pasar yang melakukan aksi jual bisa saja berbalik badan ke posisi buy dan menjadi lebih optimistis,” jelas analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko, dalam analisis hariannya, Rabu (10/2).

Sehingga, ia melanjutkan, meski kemarin menurun ke level 4.768, tapi level 4.700 akan cukup kokoh bertahan sebagai level support.

Menurutnya, dengan adanya potensi pembalikan arah menguat pada IHSG di perdagangan hari ini mesti disikapi positif para pelaku pasar. Pihaknya merekomendasikan empat saham yang perlu diakumulasi.

1. TLKM dengan target trading di level Rp3.550.

Secara teknikal, pola perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emiten big cap ini membuatnya menarik untuk diakumulasi melihat kinerja ekspektasi earnings ke depan ada pada skenario kenaikan menuju resisten psikologis di levelRp.3.550

2. ADRO dengan target trading di level Rp700.

Harga minyak mentah dunia yang mulai bottoming di posisi terendah sejak sepuluh tahun terakhir dan valuasi sektor yang cukup murah setelah tertekan sekian lama, membuat saham batubara menarik untuk diakumulasi dalam jangka menengah.

3. BBRI dengan target trading di level Rp12.450.

Secara teknikal, perbaikan tren jangka pendek dan menengah pada emitten big cap perbankan BUMN ini dapat  digunakan sebagai peluang akumulasi untuk kontinuasi kenaikan berikutnya menuju level Rp12.450.

4. WSKT dengan target trading di level Rp1.850.

Pola perbaikan momentum dalam tren jangka pendek dan menengah pada emiten konstruksi BUMN ini dapat digunakan sebagai peluang trading mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya di atas resisten psikologis Rp1.850.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arbie Marwan