Warga sipil dinyatakan meninggal akibat serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap Kota Ar-Raqqah di Suriah Utara. (ilustrasi/aktual.com)

Damaskus, Aktual.com – Tepat saat warga Damaskus mengira situasi akan menjadi lebih baik dan kehidupan meraih kembali kegemilangannya yang hilang di wilayah paling tua di Ibu Kota Suriah, perang berlanjut dengan babak baru kerusuhan.

Pertempuran mendesak semua orang ke tebing penderitaan di Ghouta Timur, yang dikuasai gerilyawan dan menjadi tujuan berlibur warga Damaskus sebelum perang. Perang telah mengubah wilayah tersebut menjadi tempat yang dicabik pertempuran, tempat beberapa kelompok gerilyawan berlindung dan menembakkan bom ke Damaskus.

Ghouta Timur, yang berada di beberapa kilometer di sebelah timur Damaskus, kini menjadi ancaman besar terakhir buat Ibu Kota Suriah.

Dua bulan lalu, gerilyawan melancarkan serangan besar terhadap pangkalan militer utama di Kota Harasta di Ghouta Timur, sehingga pasukan militer Suriah melancarkan serangan balasan guna memukul mundur gerilyawan.

Namun, gerilyawan kembali melancarkan serangan mortir mereka terhadap Ibu Kota Suriah; mereka membombardir daerah permukiman dan membuat warga sipil dicengkeram ketakutan akan kematian atau cacat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid