Sri Mulyani (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti pertemuan tahun International Monetary Fund (IMF) dan World Bank 2017 di Amerika Serikat. Ketemu para koleganya itu dia mengklaim kalau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu untuk pengentasan kemiskinan dan kesenjangan.

IMF sendiri memiliki agenda terhadap pemerintah Indonesia melalui skema perpajakan, alokasi dana untuk pendidikan dan kesehatan juga penerapan Universal Basic Income (UBI).

Agenda IMF itu terus diusung oleh Sri Mulyani terutama di sektor perpajakan. Makanya dia terus menekan rakyatnya dengan kebijakan pajak-pajak yang tak tepat. Beberapa kebijaka pajak titipan IMF dan Bank Dunia itu adalah seperti menurunkan batas Pendapatan Tidak kena Pajak (PTKP), pajak barang elektronik seperti HP, dan kebijakan-kebijakan lainnya.

“Maka untuk pajak ini, yang (penghasilan) makin tinggi maka lebih tinggi bayar tax-nya, yang income rendah bahkan tidak bayar pajak dan income menengah bayarnya lebih rendah,” klaim dia dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (15/10).

Menurutya, fiscal tools dari sisi tax sudah ada di republik ini. “Tinggal fokus kita adalah bagaimana membuat itu efektif,” dia menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid