Pedagang memotong daging ayam di los daging, Pasar Kramat Jati, Senin (29/5). Meski pemerintah menetapkan harga acuan ayam potong di tingkat konsumen Rp32.000 per kilogram, tetapi harga ayam potong di pasar tersebut dipasarkan lebih tinggi dari harg acuan, yakni Rp35.000 per kilogram. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/kye/17

Rejang Lebong, aktual.com – Harga daging ayam potong di Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Rp40.000 per kilogram atau masih bertahan tinggi dibanding Rp30.000 per kilogram pada kondisi normal.

“Harga ayam potong masih bertahan tinggi atau Rp40.000 per kg, meski sempat naik menjadi Rp45.000 sampai Rp50.000 per kg pasca perayan Idul Fitri 2018,” kata Yusman, pedagang di Pasar Atas Curup, Sabtu siang.

Tingginya harga jual ayam potongan, dikarenakan pasokan dari luar daerah terutama Kota Lubuklinggau dan Musi Rawas, Sumsel, berkurang, sedangkan ayam produksi Rejang Lebong jumlahnya masih terbatas.

Jika stok banyak per hari ia bisa menjual ayam potong 100 hingga 200 kg, namun saat ini stok yang diterimanya sehari paling banyak 50 ekor atau berkisar 75-100 kg.

“Normalnya harga ayam potong ini berkisar Rp30.000 per kg, tapi sekarang sampai Rp40.000 bahkan lebih. Tingginya harga jual ayam potong ini membuat daya beli masyarakat menurun,” ujarnya.

Hal yang sama juga diutarakan Darwin, pedagang ayam potong lainnya dan berharap harga jual ayam ini dapat kembali ke harga semula mengingat harga kebutuhan pokok lainnya terutama sayur-mayur dan ikan, telur juga mengalami kenaikan.

“Kita berharap harganya bisa kembali normal sehingga terjangkau oleh masyarakat, kalau harganya mahal yang beli sedikit,” ujarnya.

 

 

Sumber : Antara

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Novrizal Sikumbang