Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono (tengah) didampingi Wakilnya Firman Soebagyo (kiri), dan Mahyudin memimpin rapat Dewan Pakar di kantor pusat DPP Golkar, Jakarta, Selasa (14/3/2017). Dewan Pakar Partai Golkar melakukan rapat Pleno VIII membahas isu terkini dan isu korupsi e-KTP. AKTUAL/Munzir
Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono (tengah) didampingi Wakilnya Firman Soebagyo (kiri), dan Mahyudin memimpin rapat Dewan Pakar di kantor pusat DPP Golkar, Jakarta, Selasa (14/3/2017). Dewan Pakar Partai Golkar melakukan rapat Pleno VIII membahas isu terkini dan isu korupsi e-KTP. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, mengisyaratkan penolakannya terhadap wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai berlambang pohon beringin itu. Hal ini dilakukan atas reaksi internal partai setelah Ketua Umum Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

“(Pertemuan) Ini akan menjadi bagian, yang akan termasuk juga apa yang akan disimpulkan rapat dewan partai yang lalu untuk menyikapi acara pada hari ini,” ujar Agung kepada wartawan di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Jumat (21/7), sebelum memulai pertemuan antara Dewan Pakar dengan pengurus DPP Partai Golkar.

Dewan Pakar, jelas Agung, sangat mendukung penuh kepemimpinan Setnov sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Dukungan tersebut tidak akan terganggu dengan proses hukum yang dilalui oleh Setnov terkait kasus KTP elektronik yang sedang dihadapinya.

“Ini sebagai sumbangsih pemikiran kami, terutama dalam rangka memberi dukungan untuk kepentingan Pak Novanto dalam menghadapi masalah hukum yang dihadapinya,” tegasnya.

Ucapan Agung sendiri bertolak belakang dengan pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tanjung, pada beberapa hari lalu. Politisi kawakan ini beropini bahwa ststus tersangka yang dimiliki Setnov dalam kasus KTP elektronik mengharuskan Golkar berbenah dan berkonsolidasi dalam hajatan Munaslub.

Dalam kesempatan ini, Agung pun menyanggah pendapat Akbar dengan menegaskan posisi Dewan Pembina tidak berbeda jauh dengan Dewan Pakar. Secara tersirat, ia menyatakan bahwa Munaslub hanya dapat diadakan dengan persetujuan Dewan Pakar Partai Golkar.

“Kekuatan Dewan Pakar sama seperti Dewan Pembina, kami punya hak dan kewajiban menyampaikan pandangan nasihat saran kepada DPP Partai Golkar,” kata mantan Ketua DPR ini.

Hingga berita ini diterbitkan, pertemuan antara Dewan Pakar dengan DPP Partai Golkar masih berlangsung. Berdasar pantauan Aktual.com di lokasi, pertemuan ini dihadiri Nurdin Halid, Setya Novanto, Agung Laksono, Firman Subagyo dan beberapa kader lainnya.

 

Laporan Teuku Wildan

Artikel ini ditulis oleh: