Akal-akalan Freeport. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Bunga bank BUMN dinilai tidak kompetitif untuk menjadi pemberi pinjaman atau pembiayaan kepada Inalum yang membeli divestasi saham PT Freeport Indonesia.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan tekanan nilai tukar membuat bank dalam negeri, termasuk bank BUMN, memberikan bunga pinjaman yang lebih tinggi dibandingkan bank luar negeri.

“Bank BUMN bukannya tidak mau membiayai. Jadi ada tekanan ‘foreign exchange’ jadi bunga bank dalam negeri itu lebih tinggi dari bank luar negeri,” katanya dalam diskusi “Lika Liku Akuisisi Saham Freeport” di Jakarta, Senin (6/8).

Harry menjelaskan dengan perhitungan bunga pinjaman yang diberikan, akan lebih menguntungkan bagi Inalum untuk meminjam dari perbankan luar negeri.

“Kalau bank BUMN lebih kompetitif ya bisa saja. Apalagi bagus karena jadi sinergi BUMN. Tapi untuk pinjaman sebesar ini mungkin juga bank BUMN kita tidak punya alokasi yang besar,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid