Jakarta, Aktual.co — Tudingan yang dilayangkan pemerintahan Jokowi yang menilai bahwa anjloknya nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat (AS) merupakan warisan pemerintahan SBY.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Hermanto pun berang atas tudingan tersebut. Menurut dia, nilai tukar rupiah yang menembus angka Rp13 ribu perdollar Amerika lantaran lemahnya tim perekonomian bila dibandingkan pemerintah sebelumnya.
“Ini harus serius, ini sudah lampu kuning, sehingga ini serius bagi Pak Jokowi, mari kita tinggalkan saling menyalahkan satu sama lain. Waktu dulu SBY juga tidak pernah menyalahkan,” kata Agus, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/12).
Lebih lanjut, Agus, Presiden harusnya bisa lebih memperkuat tim ekonominya dan mengurangi kegiatan-kegiatan berbau pencitraan, karena saat ini perjalanan rupiah sudah memasuki masa kritis. Jika dibiarkan bukan hal mustahil krisis seperti ’98 bisa kembali terulang.
“Ini posisi rupiah sudah lampu kuning dan bukan saatnya menyalah-nyalahkan orang lain. Ini menurut saya harus di-blow up, timnya harus berpikir karena  tim ekonomi-nya sangat lemah dan harus diperkuat,” ucap wakil ketua DPR RI.
Sebelumnya, pemerintahan Jokowi melalui Menteri Perekonomian, Sofyan Djalil menyatakan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika karena kesalahan kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan era SBY. Kendati belakangan Sofyan menepis telah menyalahkan pemerintahan SBY.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Novrizal Sikumbang