Foto udara lokasi musibah banjir bandang yang terjadi di Garut, Jawa Barat, Kamis (22/9). Data terakhir yang dirilis BNPB, korban tewas akibat banjir bandang di Garut ada 23 orang dan 18 orang lainnya masih hilang. Tim SAR gabungan diharapkan dapat menemukan 18 orang yang hilang ini secepat mungkin. AKTUAL/HO

Bandung, Aktual.com – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar menuturkan rekan sesama aktor di Jakarta dan seniman telah menggalang dana untuk para korban banjir bandang di Kabupaten Garut.

“Kemarin saya dapat WA dari aktor Reza Rahardian dengan beberapa artis akan menggalang dana untuk Garut. Saya kira ini bencana kemanusiaan yang tidak bisa kita duga,” kata Deddy Mizwar dalam siaran persnya, Kamis (22/9).

Bagi masyarakat yang ingin memberikan bantuan kepada para korban, ujar dia, dapat menghubungi Dinas Sosial di Jabar yang selanjutnya akan diserahkan kepada para korban.

“Disamping bantuan dari kita bagi masyarakat dimanapun berada yang ingin menggalang bantuan kita persilakan koordinasi dengan Dinas Sosial di Jawa Barat.”

Deddy sendiri pagi tadi mendampingi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meninjau penampungan para korban banjir Garut di Korem 062 Tarumanegara, Posko Kemanusiaan di Cimacan dan kondisi bangunan di RSUD Slamet serta lokasi rumah di bantaran Sungai Cimanuk yang rusak parah.

Usai meninjau longsor di Kabupaten Garut, Deddy sebelumnya meninjau ke posko pengungsian korban bencana tanah longsor di Kecamatan Ciherang Kabupaten Sumedang, Rabu (21/9).

Sebanyak 640 pengungsi yang berasal dari Kecamatan Ciherang diungsikan ke Gor Tadjimalela. Persediaan makanan, kasur, selimut dan obat-obatan terlihat memadai untuk para pengungsi. Tim gabungan dari Basarnas, BNPB, Tagana, BPBD, Dinas Sosial, TNI dan Polri juga proaktif membantu korban longsor.

Dia menyerahkan bantuan secara simbolis kepada warga berupa tambahan selimut, makanan dan pakaian yang berasal dari Kemensos dan BNPB.

“Bantuan dari kita sedang dalam perjalanan Insya Allah mencukupi, yang jelas sekarang kebutuhan mendasar dulu jangan sampai kelaparan, sakit, nggak bisa buang air, tidur ya,” ujar dia.

Dia meminta agar warga yang terdampak bencana longsor dapat direlokasi ke tempat yang lebih aman, tempat tinggal dan sarana umum yang tertimbun longsor yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia dan puluhan luka-luka ini berada persis di lereng bukit jalur Cadas Pangeran.

Truk bertonase tinggi melebihi kapasitas muatan ditambah curah hujan yang tinggi juga menjadi salah satu penyebab terjadinya longsor. Dia pun telah berkoordinasi dengan Bupati Sumedang agar segera merelokasi warga.

“Ini harus relokasi, karena ini di daerah lereng dimana jalan dilalui truk-truk bertonase tinggi yang melebihi kapasitas sehingga muncul getaran di jalan ditambah curah hujan yang sangat tinggi sehingga sangat memungkinkan terjadi longsor seperti ini.”

Sepanjang jalur Cadas Pangeran arah Bandung walaupun sudah dibuka oleh pihak Kepolisian namun terjadi kamacetan hingga belasan kilometer. Tak sedikitpun kendaraan dapat bergerak karena beberapa titik timbunan longsor masih ada di badan jalan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu