Jakarta, Aktual.com – Kasus pidana yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi menjadi perhatian banyak orang, tak terkecuali Komisi III DPR RI yang ingin mengatahui langsung.

Seperti yang dilakukan sembilan anggota Komisi III DPR RI yang sengaja mendatangi Padepokan Dimas Kanjeng yang ada di Dusun Cemengkalang, Desa Wangkal, Probolinggo, Sabtu (1/10) kemarin. Salah satunya, anggota Komisi III DPR Adies Kadir.

Adies mengungkapkan, kedatangan rombongan Komisi III DPR langsung ke lokasi kejadian didasari 4 hal. Pertama, pihaknya ingin mengetahui masalah hukum tentang adanya pembunuhan pengikut daripada Taat Pribadi itu bernama Abdul Ghani. Yang kini sudah diproses di Polda dan ditetapkan tersangkanya.

“Kedua, kita ingin tau apakah ada penyalahgunaan agama yang terjadi di sana. Dengan sudah dianggap seperti nabi, orang lewat tunduk semua. Rata-rata kita tanya sudah setingkat nabi,” ujar Adies di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/10).

Ketiga, lanjutnya, tentang penggandaan uang. Komisi III ingin mengetahui bagaimana Kanjeng Dimas melakulan hal tersebut. Pasalnya, sudah banyak orang yang melaporkan dengan kasus penipuan.

“Bahkan ada yang mencapai 200 M. Tapi yang sulit dipercaya, mereka percaya pak Taat bisa mengeluarkan uang dari badannya. Ini kita ingin tahu,” ungkap Politisi Partai Golkar ini.

“Kita buktikan ke yang bersangkutan tidak bisa dengan berbagai alasan. Jinnya kena gas air mata, jinnya setres, tidak bisa gunakan ilmunya kalau lagi rame orang. Tidak konsentrasi. Tapi intinya kita dapat dugaan ada unsur penipuan yan harus didalami pihak kepolisian,” tambah Adies.

Keempat, sambung dia, terkait pembunuhan berencana pengikutnya. Jangan sampai orang menganggap disana tempat berguru agama.

“Karena disana bukan tempat berburu agama. Disana cuma imbauan solat malam dan mengaji. Itukan imbauan biasa,” jelas Adies.

Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby