Pasangan Calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat menunjukan formulir pendaftaran pencalonan kepada Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno (kiri) disaksikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kanan) di Kantor KPUD DKI Jakarta, Salemba, Rabu (21/9/2016). Pasangan Ahok dan Djarot resmi mendaftar ke KPU DKI Jakarta dengan diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golkar, Nasdem dan Hanura.

Jakarta, Aktual.com-Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi, mengatakan nomor urut berapapun yang didapatkan ketiga pasangan calon dalam Pilkada DKI pada dasarnya baik. Dan, secara kebetulan dalam pengundian nomor urut oleh KPUD, pasangan yang diusung Golkar yakni Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Saiful Hidayat mendapatkan nomor urut dua.

“Dari tiga pasangan calon, kebetulan yang mengenakan baju kotak-kotak itu cuma pasangan Ahok-Djarot. Ini tentu sangat unik dan mudah dikenali,” kata Fayakhun disela-sela rapat pleno pengundian nomor urut pasangan calon di Hall D2, JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (25/10) malam.

Disampaikan, Partai Golkar optimis pasangan Ahok-Djarot akan memenangkan Pilkada DKI 2017. Apalagi, pasangan ini sudah dikenal warga Ibukota. Golkar setelah penentuan nomor urut calon akan bekerja keras memenangkan calon petahana.

“Kami optimis Ahok-Djarot menang, tapi butuh kerja keras. Untuk Golkar, kami konsolidasi terus. Demikian juga mesin partai, jalan terus. Dilakukan hingga ke tingkat-tingkat RT/RW,” jelasnya.

Untuk DKI, kata Fayakhun, pihaknya akan melibatkan secara nyata 31 ribu kader Golkar di DKI untuk memenangkan Ahok-Djarot. Mulai dari sosialisasi hingga membuat pelatihan-pelatihan.

“Hasilnya cukup optimal. Masyarakat menyambut dengan baik. Mereka merindukan Jakarta yang lebih baik untuk semua. Selain ramah pada penduduknya, masyarakat rindu melihat Jakarta seperti kota-kota besar di dunia,” kata dia.

Berdasarkan pengundian nomor urut calon, diketahui KPUD telah menetapkan masing-masing Agus Harimurti Yodhoyono-Sylviana Murni nomor 1, Basuki Tjahaja Purnama – Djarot Syaiful Hidayat nomor 2 dan terakhir Anies Baswedan – Sandiaga Uno nomor 3.

Sebelum menentukan nomor pasangan calon, KPUD meminta tiga calon wakil gubernur yakni Djarot, Sylvi dan Sandi untuk mengambil bola nomor urut. Bola dalam kotak yang diambil ini untuk menentukan siapa yang berhak mengambil nomor secara berurutan.

Djarot mendapatkan nomor pengambilan satu, Sylvi mendapatkan nomor pengambilan dua dan Sandi mendapatkan nomor pengambilan tiga. Namun hasilnya, setelah tahap akhir pengundian Agus mendapatkan nomor satu, Ahok nomor dua dan Anies nomor tiga.

*Soemitro

Artikel ini ditulis oleh: