Boediarso Teguh Widodo

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah melalui Kementerian Keuangan terus meningkatkan dana desa dalam jumlah yang besar. Setiap tahunnya terus melonjak. Dana desa dalam APBN Perubahan 2017 sebesar Rp60 triliun. Angka itu meningkat tiga kali lipat dari tahun anggaran 2015 dan mengalami kenaikan 28 persen dari dana desa 2016 senilai Rp 49,96 triliun.

Namun dampak terhadap pengentasan kemiskinan pun tak terlalu signifkan. Sehingga pemerintah pun akan mengkoreksi penggelontoran dana desa ini.

“Iya selama ini ada formulasi yang keliru dalam pengalokasian dana desa. Makanya kami akan melakukan reformulasi atau menghitung ulang formula yang digunakan untuk mengalokasikan dana desa. Makanya, kita reformulasi dilakukan dalam dua aspek,” jelas Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan, Budiarso Teguh Widodo, di Jakarta, Kamis (3/8).

Dia menegaskan, pihaknya bakal menurunkan jumlah alokasi dasar dana desa tersebut. Meski begitu, dia menyebut, tak revolusioner dalam mereformulasi dana tersebut.

“Kalau sekarang (misalkan) alokasi dasarnya 90 bisa (diturunkan) menjadi 70 atau 60, atau 80 atau 75. Itu kita lihat,” kata dia.

Kemudian, dengan memperbesar kue yang berpihak pada keadilan, yaitu dengan format, jumlah penduduk, luas wilayah, tingkat kemiskinan di desa, dan indeks kesulitan geografis, akan menjadi dasar-dasar dalam pengucuran dana desa.

“Di antara keempat variabel tadi, karena arahnya mempercepat pengentasan kemiskinan maka bobot yang paling besar itu ada pada jumlah penduduk miskin ya,” janji Budiarso.

Jika bobot alokasi dana yang besar diberikan berdasarkan pada jumlah penduduk miskin, kata dia, secara otomatis daerah-daerah dan desa-desa yang mempunyai penduduk miskin besar itu akan menerima dana desa juga lebih besar.

Data kemiskinan yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) belum lama ini memang menyebutkan jumlah penduduk miskin banyak di desa. Karena penduduk miskin hanya mampu turun sebanyak 181,29 ribu orang dari 17,28 juta pada September 2016 menjadi 17,10 juta pada Maret 2017.

 

Pewarta : Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs