Foto udara kebakaran lahan di kawasan Kabupaten Banyuasin, Sumsel, Selasa (20/10). Berdasar pantauan satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menemukan 654 titik panas berada di Sumatra Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/kye/15 *** Local Caption ***

Bengkalis, Aktual.com – Kabut asap tebal sebagai dampak dari kebakaran hutan dan lahan dilaporkan mulai menyelimuti wilayah di Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis.

Hendre, warga Kecamatan Mandau mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini terutama di pagi hari, kabut asap mulai terlihat. Setelah waktu tengah hari, kabut asap mulai menipis dan hilang.

“Tetapi sejak Jumat (26/8) hingga Sabtu (27/8) pagi ini, kondisinya semakin memburuk. Bahkan jarak pandang mulai terganggu yakni hanya sekitar 150 meter,” katanya.

Dilaporkan juga, debu dari hasil pembakaran lahan dan hutan di wilayah tersebut turut berterbangan, sehingga mengganggu kualitas udara di daerah itu.

Meski kabut asap tebal menyelimuti wilayah tersebut, tetapi warga setempat masih tetap melakukan aktivitas di luar rumah dengan mayoritas tanpa mengenakan masker.

Kepala daerah setempat telah mengintruksikan kepada Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Kesehatan Bengkalis, untuk terus memantau situasi dan kondisi di lapangan.

“Setiap hari harus dipantau, lakukan koordinasi dengan PT Chevron Pasifik Indonesia. Terutama untuk mengetahui kadar polusi udara di Mandau dan Pinggir. Jika benar-benar berbahaya, kita bisa liburkan anak-anak sekolah,” kata Bupati Bengkalis, Amril Mukminin

Artikel ini ditulis oleh: