Mohammad Faisal

Jakarta, Aktual.com – Ekonom dari lembaga kajian CORE (Center of Reform on Economics), Mohammad Faisal, menyoroti permasalahan penurunan daya beli masyarakat terutama dalam kaitannya dengan kelesuan ekonomi.

“Penurunan daya beli tersebut tampak dari pendapatan riil masyarakat yang tergerus inflasi,” ujar Faisal dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (30/7).

Lulusan Universitas Queensland, Australia, tersebut menyebutkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan selama lebih dari satu tahun terakhir terjadi penurunan pendapatan riil, khususnya masyarakat berpendapatan rendah.

Faisal mencontohkannya dengan kelompok buruh bangunan, yang meskipun secara nominal rata-rata upahnya meningkat, inflasi semester I-2017 yang mencapai 2,4 persen menggerus pendapatan riil mereka 1,4 persen.

“Ini sekaligus mematahkan argumen pemerintah bahwa inflasi tahun ini terkendali,” kata dia.

Faisal berpendapat inflasi bahan pangan di 2017 memang rendah, namun peningkatan harga yang diatur oleh pemerintah (‘administered prices’), seperti tarif dasar listrik dan gas elpiji, justru mendorong inflasi enam bulan pertama 2017 lebih tinggi dua kali lipat dibanding periode yang sama 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka