Jakarta, Aktual.com – Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menginginkan berbagai pihak terkait dapat memaksimalkan tumbuh kembang 1.000 hari pertama dalam hidup masa anak karena pada saat itulah organ mengalami pertumbuhan yang pesat.

Kepala Bagian Penelitian Center for Indonesian Policy Studies Hizkia Respatiadi di Jakarta, Selasa (30/1) mengatakan, 1.000 hari pertama kehidupan dihitung mulai dari hari pertama konsepsi lalu terbentuk embrio hingga anak berusia dua tahun.

“Kecukupan gizi selama hamil hingga tahun-tahun pertama kehidupan anak berperan dalam membentuk fungsi otak hingga membantu memperkuat sistem imun,” ucapnya.

Menurut dia, gizi seimbang adalah asupan yang terdiri dari asupan karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral.

Kandungan gizi tersebut, lanjutnya, dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi. Gizi seimbang berguna untuk pertumbuhan otak dan pertumbuhan fisik.

“Selain itu saat bayi lahir, hanya 25 persen bagian otaknya yang berkembang. Namun ketika menginjak usia 3 tahun perkembangan otak ini sudah meningkat hingga 80 persen,” katanya.

Untuk itu, ujar dia, pesatnya tumbuh kembang anak selama periode 1.000 hari pertama kehidupannya harus didukung dengan pemenuhan gizi yang tepat.

Ia juga menegaskan bahwa pemenuhan gizi pada anak harus didukung oleh bahan-bahan pangan yang beragam dan berkualitas.

“Misalnya selama kehamilan trimester pertama, ibu hamil memerlukan tambahan kalori sekitar 180 kkal, tambahan protein 20 gram, lemak 6 gram,dan karbohidrat 25 gram. Pada trimester kedua dan ketiga dibutuhkan tambahan kalori sebesar 300 kkal, tambahan protein hingga 20 gram, lemak 10 gram dan karbohidrat 40 gram,” paparnya.

Hizkia mengingatkan bahwa ibu hamil juga disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi untuk mencegah anemia.

Hal tersebut karena anemia pada ibu hamil bisa berdampak pada janin, misalnya lahir premature atau kemungkinan komplikasi lain.

Setelah bayi lahir dan jika memungkinkan, bayi disarankan hanya mengonsumsi ASI saja selama enam bulan pertama. Pada masa inilah, ibu diharapkan terus mengonsumsi makanan bergizi.

Pemenuhan gizi anak harus terus dilakukan, setidaknya semua kebutuhannya harus terpenuhi dalam tahap pertumbuhan.

Orang tua harus pandai-pandai memaksimalkan berbagai bahan pangan yang ada di untuk dioleh menjadi makanan yang disukai anak. Semakin cepat kita mengenalkan berbagai jenis bahan pangan pada anak, maka anak akan memiliki semakin banyak pilihan, tidak akan fokus pada satu bahan pangan saja,” pungkasnya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara