Taiwan vs China (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – China pada Kamis menyatakan penolakan tegas atas keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat meloloskan dua keputusan pro-Taiwan, namun Taipei menyambutnya karena akan memperkuat hubungan dengan Washington.

China menganggap Taiwan sebagai provinsi memisahkan diri dan tidak pernah mengabaikan penggunaan kekuatan bersenjata untuk mengembalikannya ke bawah kendalinya, sementara Taiwan tidak menunjukkan ketertarikan diperintah Beijing.

Komite urusan Luar Negeri mengeluarkan dua rancangan undang-undang pada Selasa untuk memperkuat kemitraan penting AS-Taiwan, yaitu UU Perjalanan Taiwan dan UU untuk mendukung penyertaan Taiwan di Badan Kesehatan Dunia (WHO), kata pernyataan berjaringan.

UU perjalanan bertujuan mendorong kunjungan AS dengan Taiwan, sementara UU kedua bertujuan melawan upaya “berbahaya dan tidak dapat diterima” untuk melemahkan keanggotaan Taiwan di WHO, tambahnya.

Di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang mengatakan bahwa China secara tegas menentang dua UU tersebut, yang dianggap pelanggaran berat terhadap prinsip “satu China” dan sebuah campur tangan dalam urusan dalam negeri China.

“China mendesak AS untuk secara hati-hati mematuhi prinsip Satu China, dengan hati-hati menangani masalah Taiwan, tidak memiliki kontak resmi dengan Taiwan dan tidak memberikan sinyal yang salah kepada kekuatan kemerdekaan Taiwan,” katanya dalam pertemuan berkala.

Taiwan tidak terkejut dengan reaksi China dan dengan senang hati melihat UU perjalanan disetujui, ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Andrew H.C. Lee, dengan menambahkan bahwa UU semacam itu membantu memperkuat hubungan dua arah.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby