Phnom Penh, Aktual.com – China memberikan lebih dari 100 juta dolar AS bantuan militer ke Kamboja, menurut Kementerian Pertahanan Kamboja, Selasa, menyoroti hubungan kuat antara Beijing dan pemerintah yang dituduh oleh kritikus merusak demokrasi menjelang pemilihan umum bulan depan.

Partai berkuasa Perdana Menteri Hun Sen diperkirakan akan dengan mudah memenangi pemilihan umum pada 29 Juli karena Mahkamah Agung membubarkan oposisi utama Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) pada November lalu atas permintaan pemerintah.

Bantuan militer itu ditawarkan oleh Menteri Pertahanan China Wei Fenghe, yang saat ini berada di Phnom Penh untuk menghadiri pameran militer China-Kamboja, selama kunjungan yang dimulai pada 16 Juni dan akan berakhir pada Rabu (20/6).

Juru bicara Departemen Pertahanan Chhum Sucheat mengatakan Wei telah menjanjikan lebih dari 100 juta dolar hibah untuk digunakan untuk apa pun yang diminta oleh Kamboja, dan bahwa tentara China dan Kamboja akan kembali melakukan latihan bersama, yang disebut sebagai “Naga Emas”, tahun depan.

“Dia tidak menyebutkan apa yang bisa kami beli, hanya untuk digunakan untuk keperluan yang diperlukan,” kata juru bicara itu kepada Reuters.

China adalah donor bantuan terbesar di Kamboja dan dukungannya telah mendukung Hun Sen, yang telah memerintah negara itu selama 33 tahun.

Pencekalan terhadap partai oposisi Kamboja dikutuk oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan negara-negara lain. Hun Sen menuduh Amerika Serikat mendukung CNRP melakukan “revolusi warna” untuk menggulingkan pemerintahannya.

Kamboja menangguhkan latihan militer bersama dengan Amerika Serikat tanpa batas, tetapi telah mengadakan latihan militer bersama dengan China dua kali sejak 2016.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Teuku Wildan