Ekonom Indef Faisal Basri

Jakarta, Aktual.Com – Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016 lalu hanya mengalami peningkatan tipis dibanding tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat tipis dari 4,9 persen tahun 2015 menjadi 5,0 persen tahun 2016,” kata dia, Kamis (23/2).

Karenanya, Faisal berharap tahun 2017 menjadi turning point atau titik balik setelah sebelumnya selama lima tahun berturut-turut Indonesia menderita perlambatan pertumbuhan ekonomi.

“Untuk itu energi yang berceceran harus dihimpun, kita harus kerja keras. Tantangan yang dihadapi tidak ringan,” ujarnya.

Belanja pemerintah pun belum bisa diharapkan menyumbang pertumbuhan ekonomi, sebab tahun 2017 menurut Faisal bisa dikatakan sebagai tahun koreksi setelah dua tahun berturut-turut sebelumnya terlalu ambisius.

Ia pun mencermati pergerakan triwulanan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016 lalu ternyata masih mengalami penurunan pada triwulan ketiga dan keempat.

Hari ini, Bank Indonesia (BI) mengoreksi ke bawah pertumbuhan ekonomi triwulan pertama 2017 yang sedianya diperkirakan 5,05 persen, alasannya belanja pemerintah seret.

“Di kuartal pertama kami lihat perlu ada koreksi pertumbuhan ekonomi di bawah 5,05 persen,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo.

Pewarta : Nelson Nafis

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Bawaan Situs